Taruhan Nyawa! Oknum TNI Vs Polisi, Tiga Tewas Akibat Perang Setoran: Nauzdubillah!!!
Jayantara-News.com, Way Kanan
Fakta baru terungkap dalam kasus penembakan tiga anggota polisi di Lampung. Dua anggota TNI yang diduga sebagai pelaku ternyata memiliki hubungan baik dengan korban, bahkan mereka diduga saling mendukung praktik judi sabung ayam yang sudah berjalan selama setahun terakhir.
Menurut pemeriksaan yang dilakukan Kodam II/Sriwijaya, Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto dan Peltu Lubis dari Pos Ramil Negara Batin mengetahui keberadaan sabung ayam di wilayah mereka. Judi ini disebut menjadi konsorsium yang menguntungkan, bahkan menarik pemain dari luar daerah.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengungkapkan, konflik antara pejabat Polsek dan Pos Ramil dipicu komunikasi yang buruk terkait setoran dari bisnis haram ini.
> “Info soal judi sabung ayam pasti sampai ke Polsek, dan tidak mungkin tidak ada profit yang diambil,” ujar Eko di Markas Kodam II/Sriwijaya, Palembang, Rabu (19/3/2025).
Beredar kabar bahwa Polsek Negara Batin menerima setoran harian Rp 1 juta dari perjudian ini, belum termasuk uang bensin, rokok, dan biaya lainnya, yang membuat total setoran mencapai Rp 2,5 juta per hari. Namun, pihak kepolisian diduga meminta setoran dinaikkan drastis hingga Rp 20 juta per hari.
Permintaan ini diduga memicu kemarahan pihak yang mengelola arena sabung ayam, yang akhirnya berujung pada penembakan tragis tiga anggota polisi saat penggerebekan di lokasi perjudian, Senin (17/3/2025) petang.
> “Setiap pelaku yang terlibat tidak boleh lolos dari hukuman. Dua anggota TNI yang diduga pelaku pasti akan dihukum, tapi pihak lain yang terlibat juga harus diusut,” tegas Eko.
Kodam II/Sriwijaya masih melakukan investigasi untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat dalam skandal berdarah ini. Apakah ini hanya kasus tunggal, atau ada jaringan lebih besar di baliknya? (Goes)