Dituding Arogan ke Wartawan, Ini Penjelasan Tenaga Ahli DPR Ruli Yuliana:
Jayantara-News.co, Soreang
Ketua Karang Taruna Kabupaten Bandung yang juga Tenaga Ahli (TA) Anggota DPR RI H. Asep Romy Romaya, Ruli Yuliana, akhirnya angkat bicara terkait pemberitaan yang menyudutkannya dalam dua hari terakhir. Ia memberikan klarifikasi sekaligus hak jawab atas tuduhan yang menyebut dirinya arogan terhadap jurnalis dan diduga melanggar Undang-Undang Pers.
Ruli menyatakan, pemberitaan tersebut tidak berimbang dan telah membentuk opini publik seolah dirinya menghalang-halangi tugas jurnalistik.
Ia menjelaskan kronologi kejadian yang berlangsung dalam acara sosialisasi Badan Gizi Nasional (BGN) dan program Makan Bergizi Gratis (MBG), bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Asep Romy Romaya, di Gedung Moh Toha, Kamis (24/4/2025).
“Pertama, saya tegaskan kehadiran saya di acara tersebut dalam kapasitas sebagai Tenaga Ahli dapil H. Asep Romy Romaya, bukan sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Bandung,” kata Ruli, Selasa (29/4/2025).
Menurutnya, sebagai TA, ia bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan acara, termasuk menghadirkan peserta dan mengatur jalannya kegiatan dari awal hingga selesai.
Terkait tudingan menghalangi wartawan melakukan wawancara, Ruli membantah keras. Ia menyatakan hanya meminta agar wawancara ditunda karena saat itu Asep Romy ditunggu oleh BGN dan Bupati Bandung di ruang kerja Bupati. Sementara itu, Asep Romy masih tertahan di Gedung Moh Toha karena banyak peserta meminta berfoto bersama.
“Saya sudah berada di Kantor Bupati, tapi karena Bang Asep belum hadir, saya turun lagi ke Gedung Toha. Di sana saya lihat beliau masih bersama warga dan ada wartawan (Kang Iwa) yang hendak wawancara,” ujarnya.
Ruli mengaku secara spontan menyentuh siku wartawan tersebut sambil berbisik, “Kang, wawancaranya tong waka ayeuna. Abang kedah rapat heula sareng BGN sareng Bupati. Tos diantosan.”
“Yang saya sampaikan hanya itu, tanpa ada niat menghalangi. Saya pun menganggap Kang Iwa sebagai teman,” tambahnya.
Namun, lanjut Ruli, wartawan tersebut justru menghempaskan tangannya dan langsung pergi tanpa menjawab sepatah kata pun. Kejadian tersebut, menurut Ruli, juga disaksikan oleh driver bernama Cepi dan fotografer Agus yang mendampingi Asep Romy.
Setelah pertemuan dengan Bupati selesai, Ruli mengaku langsung menghubungi Kang Iwa untuk melanjutkan wawancara. Namun panggilannya tak direspons. Ia juga mengirim pesan WhatsApp yang dibalas singkat, “Tunggu we beritana.” Bukti percakapan tersebut, kata Ruli, sudah terhapus dari perangkatnya.
“Saya tidak menyangka akan muncul pemberitaan seperti itu. Jika ada yang merasa tidak nyaman dalam kejadian ini, saya mohon maaf. Semua pihak yang terlibat bisa dikonfirmasi untuk memperjelas situasi,” pungkas Ruli. (Red)