Skandal Proyek Desa Masawah Pangandaran: Audiensi Warga Bongkar Kejanggalan, Pejabat Akui Kesalahan!
Jayantara-News.com, Pangandaran
Skandal proyek desa kembali meledak! Puluhan warga Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, menggeruduk kantor desa, Selasa siang (27/5), menuntut transparansi dua proyek mencurigakan: rehabilitasi lapangan voli senilai Rp36 juta dan pematangan lahan sepak bola senilai Rp29 juta. Keduanya kini menjadi simbol ketidakjujuran pengelolaan dana desa.
Alih-alih menjawab keresahan publik, audiensi yang digelar di Aula Kantor Desa justru membuka borok internal perangkat desa. Forum yang dimulai pukul 13.00 WIB itu mendidih, setelah beberapa pejabat menyampaikan pernyataan yang saling bertolak belakang, melempar tanggung jawab, hingga munculnya pengakuan yang mengguncang.
“Saya Sakit Hati, Semua Diubah Sepihak Tanpa Musyawarah!”
Nunuh, Kasi Perencanaan Desa Masawah, tampil emosional. Ia mengungkap bahwa proyek lapangan voli seharusnya dikerjakan lewat mekanisme Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Tapi kenyataannya, alat berat tiba-tiba datang tanpa koordinasi dan langsung merusak lapangan yang telah bagus.
> “Saya sakit hati! Ini di luar kesepakatan Musdes. RAB perubahan pun bukan hasil musyawarah, tapi saya terima jadi dari seseorang dan langsung input ke Siskeudes,” tegasnya.
LPJ Fiktif? Dana PKTD Tanpa Serah Uang ke Pekerja!
Kejutan belum selesai. Ketika warga menanyakan apakah laporan pertanggungjawaban (LPJ) proyek itu sah secara administratif diberikan ke Inspektorat, BPK dan lainnya? Nunuh menjawab tegas: “Tidak!” Ia menyebut pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan prosedur perubahan dan kaidah PKTD.
“Salah satu syarat PKTD adalah adanya bukti simbolis penyerahan uang dari TPK ke pekerja. Fakta di lapangan, itu tidak pernah terjadi,” bebernya.
Kebobrokan proyek ini makin telanjang setelah Ucup, yang disebut sebagai TPK Pusat, angkat bicara. Ia mengakui hanya bertugas memegang dan mencairkan dana sesuai perintah. Bahkan, uang tiga juta lebih diberikan ke orang yang tak jelas.
> “Anggaran prasasti sudah saya berikan, walau belum dibuat. Sisa anggaran tiga juta lebih dipinjam orang,” ungkapnya.
Warga Makin Murka, Pejabat Terpojok, Tuntutan Audit Menguat!
Forum yang seharusnya menjadi wadah klarifikasi, justru memperkuat kecurigaan warga bahwa dugaan manipulasi bukan hal insidental, melainkan bagian dari sistem bobrok yang dibiarkan tumbuh liar. Tidak ada solusi atau tindakan konkret dari pemerintah desa, yang hanya sibuk menutupi kesalahan.
Kini, masyarakat menuntut Inspektorat, BPK, hingga Kejaksaan untuk segera turun tangan mengaudit proyek ini.
Ini bukan sekadar soal proyek gagal, tapi soal kepercayaan yang dirampas oleh aparatur yang seharusnya melayani.
> “Kami bukan cuma menuntut kejujuran, kami menuntut penegakan hukum! Jangan sampai uang rakyat dijadikan bancakan,” ujar salah satu tokoh masyarakat Masawah dengan nada tinggi.
Laporan ini akan terus kami pantau. Jayantara-News.com berkomitmen menjadi garda terdepan dalam membongkar dugaan pelanggaran penggunaan dana publik di akar rumput. (Nana JN)
Editor: Agus Chepy Kurniadi
Mei 29, 2025 @ 4:08 pm
Memalukan inilah kalo perangkat desa isi dan member nya turun-nan semua, saya baru mendapati desa masawah ini transparan dalam hal pemilihan pegawai desa tahun ini, tahun tahun sebelumnya, yang masuk atau bisa bekerja hanya orang yang punya kaitan orang tua yang bekerja di desa saja , menurut saya itu sangat tidak transparan dalam hal pemilihan pegawai, juga tidak memberikan lowongan tersebut secara terbuka, mau kepalanya yang di gantipun jika kaki tangan nya Masi ada gabakalan bisa berbenah, saran saya jika pemilihan kelapa desa terlaksana kembali riset juga semua sistem didalam maupun orang orang nya.
Saya belajar dari politik politik di Indonesia yang marak sekali penyalahgunaan uang anggaran, sebenarnya bukan hanya satu kepala dan mungkin saja, jadi harapan saya ayo lah berbenah ganti yang menurut nya sudah merugikan atau mencoreng nama baik pecat sekalian banyak sekali orang yang jujur di desa masawah bedanya cuman gapunya relasi orang dalam saja !!!