100 Hari Pemerintahan Pangandaran Citra-Ino: Di Tengah Aksi Kritik Para Pendemo, Gebrakan Nyata Bupati Tak Terbantahkan!
Jayantara-News.com, Pangandaran
Suasana panas mewarnai halaman Kantor Bupati Pangandaran, Senin (2/6/2025), ketika puluhan massa yang menamakan diri sebagai Rakyat Pangandaran Menggugat menggelar aksi unjuk rasa. Mereka melontarkan kritik tajam terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami dan Ino Darsono. Namun, di balik sorotan keras tersebut, sejumlah pengamat dan tokoh masyarakat menilai bahwa tuntutan massa lebih kental bernuansa politis dibandingkan mencerminkan kondisi objektif di lapangan.
Aksi yang diwarnai pembakaran ban dan orasi keras itu, menuding pemerintahan baru hanya sibuk dengan pencitraan. Namun fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya: beragam capaian konkret telah ditorehkan dalam waktu yang relatif singkat.
Pemimpin Turun Langsung, Tapi Tak Diberi Ruang Bicara
Menanggapi demonstrasi tersebut, Bupati Citra Pitriyami menunjukkan sikap negarawan dengan turun langsung menemui para demonstran. Di tengah terik matahari dan kepulan asap ban, Citra berdiri menghadap massa aksi, berharap ada ruang dialog terbuka sebagaimana dijanjikan sebelumnya.
“Saya sudah turun ke bawah, berdiri di tengah-tengah mereka, mendengarkan orasi yang disampaikan. Tapi saya sama sekali tidak diberi ruang untuk menjawab atau menjelaskan,” ujar Citra kepada awak media usai aksi.
Ia mengaku sempat beberapa kali mencoba mendekat, namun kesempatan berbicara tak kunjung diberikan. “Saya hanya ingin menyampaikan apa yang sudah dan sedang kami kerjakan. Kalau mereka betul-betul ingin berdialog, tentu harus memberi ruang juga untuk kami menjawab,” tegasnya.
Meski demikian, Citra tetap mengapresiasi semangat para peserta aksi yang dinilai sebagai bentuk kepedulian publik. “Saya senang ada warga yang ingin menyampaikan aspirasi. Tapi mari kita jaga agar itu dilakukan dengan cara yang adil dan terbuka,” tambahnya.
Gebrakan Seratus Hari: PAD Naik Tajam, Premanisme Diberantas
Di balik riuhnya kritik, pemerintahan Citra-Ino justru mencatatkan sederet gebrakan penting yang menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Dalam 100 hari pertama, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pangandaran berhasil menembus Rp9 miliar, peningkatan signifikan yang tak lepas dari langkah tegas dalam menertibkan kebocoran pendapatan serta penataan kawasan wisata.
Beritanya, baca di sini:
PAD Pangandaran Tembus Rp9 Miliar Saat Libur Lebaran, Pemda Sukses Tekan Kebocoran
Kebijakan Progresif Bupati Pangandaran: Insentif Dicairkan, Wisata Ditertibkan
Bupati Pangandaran Fokus Pulihkan APBD, Ini Strategi Cerdas yang Ditempuh:
Tak hanya itu, Citra juga berani mengambil langkah berisiko dengan melawan praktik premanisme di sektor wisata, sebuah keputusan yang memerlukan nyali dan ketegasan, namun berbuah dukungan luas dari Organisasi Persatuan Umat Islam dan masyarakat.
Baca beritanya di sini:
Bupati Pangandaran Berani Lawan Premanisme! Kebijakan Tegas Tuai Dukungan Luas
PUI Dukung Bupati Bersih-Bersih Pangandaran, Nyatakan Perang terhadap Preman!
Dua Program Strategis Siap Meluncur: Pendidikan dan Kesehatan Melesat
Menatap ke depan, Citra-Ino juga tengah mempersiapkan dua program unggulan bertajuk “Pendidikan Karakter Melesat” dan “Layanan Kesehatan Melesat”. Keduanya dirancang sebagai lompatan besar untuk memperkuat kualitas SDM dan pelayanan publik di Pangandaran.
Beritanya, baca disini:
“Program ini lahir dari kebutuhan masyarakat yang kami tangkap selama kampanye. Kami tidak ingin sekadar janji, tapi betul-betul mewujudkan harapan rakyat dalam bentuk kebijakan nyata,” jelas Citra.
Penutup: Kritik Diterima, Tapi Fakta Jangan Diabaikan
Kritik merupakan vitamin demokrasi, dan Pemerintah Kabupaten Pangandaran tak pernah menutup diri terhadap aspirasi masyarakat. Namun, segenap pihak juga diharapkan objektif dalam menilai: 100 hari pertama bukanlah waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua persoalan, namun cukup untuk melihat arah dan niat baik kepemimpinan baru.
Dalam waktu singkat, Citra-Ino telah menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar pemimpin seremonial, melainkan aktor perubahan yang siap bekerja, menghadapi risiko, dan membawa Pangandaran menuju tata kelola yang lebih bersih, tegas, dan berpihak pada rakyat.
“Kami tidak sedang membangun pencitraan. Kami sedang bekerja. Biarkan waktu dan hasil yang menjawab segalanya,” pungkas Bupati Citra Pitriyami dengan tenang namun tegas. (Nana JN)