PBSI Sumbar Tegaskan Komitmen Hormati KONI Kota Padang dan Bukittinggi
Jayantara-News.com, Padang
Sekretaris Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumatra Barat, Chandra, menegaskan bahwa pihaknya sangat menghormati keberadaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Padang maupun KONI Kota Bukittinggi sebagai organisasi induk cabang olahraga (cabor), termasuk PBSI.
“Jadi, tidak benar pemberitaan dua media online, yakni Sumbarpro.net dan Radar Berita Indonesia, yang menyebut bahwa PBSI Sumbar tidak menghormati KONI Kota Padang,” ujar Chandra dalam konferensi pers yang digelar baru-baru ini.
Chandra mengaku terkejut atas pemberitaan yang dinilainya menyudutkan dan tidak sesuai dengan pernyataan dirinya dalam wawancara sebelumnya. Ia menegaskan, PBSI sebagai organisasi resmi memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta Peraturan Organisasi (PO) yang wajib dipatuhi oleh seluruh anggota, termasuk dirinya.
Menanggapi dinamika Musyawarah Kota (Muskot) PBSI Padang yang berlangsung di Hotel Rankayo Basa pada 10 Mei 2025, Chandra menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat mengakomodasi rekomendasi KONI Kota Padang. Hal ini disebabkan oleh adanya laporan kekisruhan selama berlangsungnya Muskot.
“Tujuh klub peserta tetap PBSI Kota Padang melakukan komplain dan walk out dari arena Muskot. Laporan tersebut diperkuat oleh narasumber internal PBSI Sumbar yang turut hadir sebagai peserta, dan mengakui adanya kericuhan serta ketidakpuasan dari para klub tersebut,” jelasnya.
Berdasarkan fakta tersebut dan sesuai ketentuan AD/ART serta PO PBSI, maka PBSI Sumbar memutuskan untuk mengangkat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PBSI Kota Padang. Hal ini dikarenakan sejak tanggal 10 Mei 2025, PBSI Kota Padang dianggap mengalami kekosongan kepengurusan.
Chandra berharap Plt PBSI Kota Padang yang telah ditunjuk berdasarkan SK mandat dari PBSI Sumbar dapat segera menyelesaikan konflik internal, termasuk melakukan koordinasi intensif dengan KONI Kota Padang.
Terkait rekomendasi KONI Kota Padang yang belum diakomodasi, ia menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil murni karena pertimbangan prosedural, yakni adanya keberatan dari tujuh klub peserta Muskot.
“Keputusan PBSI Sumbar bukan bentuk pembangkangan terhadap KONI, melainkan bentuk ketaatan terhadap aturan organisasi yang berlaku. Kami sangat menghormati rekomendasi dari KONI Kota Padang, namun kami juga harus tetap tegak lurus terhadap AD/ART dan PO PBSI,” pungkasnya. (Red)
Sumber: PBSI Sumbar