Kantor PT. PMB Diserang OTK, Forum Bela Pariwisata Pangandaran Tuntut Penegakan Hukum Tegas!
Jayantara-News.com, Pangandaran
Ketegangan meningkat di Kabupaten Pangandaran pasca penyerangan kantor PT. PMB oleh sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu malam, 14 Juni 2025. Kantor yang berlokasi di Ruko Grand Pangandaran itu mengalami kerusakan, Scurity mengalami luka, dan insiden ini segera dilaporkan ke Polres Pangandaran.
Namun, yang lebih mengejutkan adalah reaksi cepat dari masyarakat. Ratusan warga dari Forum Bela Pariwisata Pangandaran berkumpul di depan kantor PT. PMB, Minggu (15/6) siang, untuk menyatakan sikap secara tegas dan terbuka. Aksi ini dipimpin langsung oleh tokoh masyarakat Adi Pranyoto, yang menegaskan bahwa penyerangan tersebut adalah bentuk tindakan anarkis yang mencoreng prinsip demokrasi dan hukum.
Dalam pernyataan sikap yang ditulis secara resmi dan dibacakan di hadapan media serta masyarakat, forum menyampaikan lima poin penting:
1. Mengutuk keras penyerangan kantor PMB yang dilakukan sekelompok orang secara anarkis.
2. Meminta aparat kepolisian Polres Pangandaran mengusut dan menindak dengan tegas pelaku dan aktor intelektual atas kejadian tadi malam.
3. Kami siap menerima tantangan dan ancaman dari pihak manapun, akan tetapi kami sebagai warga negara yang taat hukum maka seluruhnya kami serahkan pada pihak berwajib.
4. Kepada siapapun hendaknya melakukan aktivitas, sara kritik, gugatan, dan unjuk rasa dilakukan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan mentaati peraturan perundang-undangan.
5. Kepada aparat kepolisian menghimbau untuk bersama-sama menjaga keamanan, kenyamanan, dan kondusifitas kabupaten Pangandaran.
“Kami tidak takut menghadapi tekanan, tapi kami juga tidak akan membalas dengan kekerasan. Kami percaya pada hukum dan aparat,” ujar Adi Pranyoto dalam orasinya di tengah kerumunan massa yang memadati area kantor PT. PMB.
Forum ini menilai bahwa serangan terhadap PT. PMB bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga menyangkut stabilitas sosial dan ekonomi daerah. Sebagai perusahaan yang diklaim turut berkontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata, PT. PMB dianggap sebagai bagian dari ekosistem pembangunan Pangandaran yang tidak bisa dibiarkan menjadi korban konflik sepihak.
Sementara itu, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai pelaku atau motif penyerangan. Namun sumber internal menyebutkan bahwa penyelidikan telah berlangsung sejak malam kejadian.
Insiden ini mencerminkan situasi yang makin kompleks di Pangandaran, di mana kepentingan ekonomi, konflik agraria, dan tensi sosial saling bertabrakan. Media akan terus memantau perkembangan kasus ini secara objektif dan menyeluruh, demi memastikan hak publik atas informasi dan keadilan. (Nana JN)