Cilacap Gelontorkan Rp685,5 Miliar Lewat Ribuan Proyek APBD 2025: Infrastruktur, Kesehatan, hingga Expo Haji
Jayantara-News.com, Cilacap
Pemerintah Kabupaten Cilacap mengalokasikan dana sebesar Rp685,5 miliar untuk pengadaan barang dan jasa melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Anggaran fantastis ini akan tersebar dalam 8.639 paket kegiatan yang menyasar berbagai sektor, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga layanan kesehatan.
Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Cilacap, Hasanuddin, Rabu (2/7/2025).
Menurut Hasanuddin, data ini dihimpun dari Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). Dari total paket tersebut, rinciannya meliputi:
140 paket tender atau seleksi terbuka,
3.910 paket pengadaan langsung,
4.589 paket e-purchasing.
Hingga 30 Juni 2025, tercatat 2.013 paket telah terealisasi senilai Rp237,9 miliar. Capaian ini meliputi 78 paket tender, 148 paket pengadaan langsung, serta 1.787 paket e-purchasing. Semua paket ini melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Cilacap, termasuk kecamatan dan Puskesmas, dengan banyak kegiatan yang masih berjalan.
Sejauh ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Cilacap menjadi OPD dengan nilai anggaran tertinggi. Di antaranya:
DPUPR Tahap I: Enam kegiatan tender senilai sekitar Rp10,3 miliar telah berjalan sejak Desember 2024. Lima kegiatan sudah tuntas dengan SK penetapan, empat di antaranya selesai, satu dalam tahap penyelesaian.
Bidang Bina Marga DPUPR Tahap II: Sebanyak 65 kegiatan pembangunan jalan senilai sekitar Rp93 miliar sudah diserahkan Surat Perintah Kerja (SPK)-nya oleh Bupati Syamsul kepada para penyedia jasa.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap: Enam proyek pembangunan atau rehabilitasi Puskesmas melalui tender dengan total nilai sekitar Rp13,4 miliar.
Sekretariat Daerah (Setda): Dua tender senilai sekitar Rp1 miliar untuk pelaksanaan Expo pada Juli serta pengadaan kendaraan layanan jemaah haji.
Selain itu, beberapa proyek strategis juga tengah berproses:
DPUPR Tahap III:
Bidang Bina Marga: Delapan kegiatan senilai sekitar Rp22,8 miliar sedang tahap evaluasi.
Bidang Tata Bangunan: Tujuh kegiatan dengan nilai sekitar Rp6,5 miliar.
Pokja Sumber Daya Air (PSDA) Cilacap: Menargetkan enam tender senilai sekitar Rp58 miliar, dengan tiga kegiatan kini sedang direviu untuk persiapan lelang.
Pemerintah Kabupaten Cilacap juga menargetkan minimal 40% penggunaan produk dalam negeri dalam setiap pengadaan barang dan jasa, dengan target keseluruhan mencapai 96%. Hasanuddin memastikan target ini tercapai, terutama pada pengadaan alat kesehatan yang sebagian besar sudah menggunakan produk lokal lebih dari 50%, meski beberapa item masih impor.
Hasanuddin pun menegaskan pentingnya komitmen seluruh penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak, spesifikasi, dan tenggat waktu yang ditetapkan.
> “Konsekuensinya jelas, rekanan sudah menawar dengan harga tertentu maka wajib melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi yang disepakati. Dengan begitu, pengadaan barang dan jasa ini benar-benar berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat Cilacap, sesuai harapan Mas Bupati,” pungkasnya.
Ia menambahkan, seluruh proses pengadaan dilakukan melalui tahapan yang sesuai aturan, diawasi ketat oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta konsultan pengawas. (Buyung)