Seminar Lingkungan Hidup Libatkan Content Creator TikTok, PT Kevin Nagaputihku Family Serukan Pentingnya Menjaga Nilai Kemanusiaan
Jayantara-News.com, Jakarta
Media sosial kini bukan sekadar sarana komunikasi, tetapi juga telah berkembang menjadi platform bisnis, berbagi konten, hingga gerakan sosial. Fenomena ini menjadi landasan PT Kevin Nagaputihku Family untuk menginisiasi langkah strategis dalam merangkul content creator dan pengguna media sosial agar turut peduli terhadap isu lingkungan.
Perusahaan yang bergerak di bidang event organizer tersebut menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah dan swasta, melalui seminar bertema “Membangun Keselarasan Teknologi dan Budaya Menuju Lingkungan Indonesia yang Sehat” serta “Memupuk Kebijaksanaan di Era Digital.”
Dalam kesempatan itu, CEO PT Kevin Nagaputihku Family, Christy Andrini SM, menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif di tengah derasnya arus informasi dan pesatnya transformasi teknologi. Ia mengingatkan, teknologi hanyalah alat yang dikendalikan oleh manusia, salah satunya gawai.
“Nah, gawai kita khususnya android, punya banyak aplikasi. Bahkan aplikasi lain bisa dengan mudah diunduh. Katakanlah kita menggunakan media sosial. Media sosial itu bisa kita gerakkan, entah dalam bentuk tulisan, percakapan, maupun video. Jadi pengendalinya tetap kita,” tutur CEO yang akrab disapa Omah Naga Putihku ini.
Christy juga mengingatkan, seiring perkembangan era digital, pengguna media sosial dituntut semakin cerdas agar tidak kehilangan nilai-nilai kemanusiaan. “Kami sendiri sebagai agency TikTok hadir di dunia digital sebagai sarana. Namun di sisi lain, kami tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya,” imbuhnya.
Seminar ini juga disponsori oleh salah satu brand PT Indofood Sukses Makmur Tbk, serta dirangkai dengan launching resmi PT Kevin Nagaputihku Family. Acara turut menghadirkan CEO Insan Media Agency (IMA Agency TikTok Indonesia), Ihsan, yang menyoroti besarnya peran platform digital dalam menyebarkan nilai edukasi dan mendorong perubahan sosial.
“Jutaan pengguna aktif TikTok di Indonesia tidak hanya hadir untuk hiburan. Kami mendukung inisiatif yang membawa dampak positif, seperti yang dilakukan PT Kevin Nagaputihku Family,” ungkap Ihsan, disambut tepuk tangan meriah ratusan peserta seminar.
Launching secara resmi dibuka oleh Dewan Pakar sekaligus narasumber, Taufik Rachman, S.Sos., SH. Dalam sambutannya, Taufik menegaskan seminar ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan embrio gerakan sosial yang sangat dibutuhkan di era kini, mencakup literasi, etika, dan kepedulian. “Kami mengapresiasi seminar ini karena berhasil memadukan isu lingkungan dan literasi digital dalam satu gerakan terpadu,” ujarnya.
Sementara itu, APTLI Junifer Pandjaitan yang juga menjadi narasumber, menyoroti pentingnya transparansi anggaran dalam pengelolaan sampah yang setiap tahunnya hampir mencapai Rp3 triliun. “Pemerintah terkait harus terbuka soal ini,” katanya.
Narasumber lain, Dr. Dewi Ambar Sari, SE., M.Si, mendorong agar bank sampah diformalkan dalam bentuk koperasi sehingga hasil olahan seperti kompos bisa dikelola dan dijual kembali sebagai sumber ekonomi masyarakat. Adapun pemerhati hutan kota, Rasanto Adi, menegaskan pentingnya ruang hijau bukan sekadar pelengkap tata kota. “Hutan kota harus dijadikan ruang hidup yang mendidik,” tegasnya.
Seminar ini juga menghadirkan CEO Guru YouTuber, Dr. Dirgantara Wicaksono, serta Wakil Ketua Bidang Pengembangan Pasar & Literasi Investasi HIPMI, Taufan Lutia, SE., M.Si. Dalam paparannya, Dr. Dirgantara menekankan pentingnya memanfaatkan AI dan algoritma untuk memperluas jangkauan konten edukatif. “Content creator harus sadar algoritma bisa jadi alat pendidikan jika dikelola dengan niat yang benar,” ujarnya.
Sementara itu, Taufan menekankan pentingnya membangun dunia usaha digital di atas fondasi nilai dan kesadaran sosial. “Generasi content creator tidak cukup hanya kreatif, tapi juga harus bertanggung jawab secara sosial,” pungkasnya. (Red)