Bupati Pangandaran Sampaikan Klarifikasi Terkait Tindakan Spontanitas Datangi Wartawan, Begini Penjelasannya:
Jayantara-News.com, Pangandaran
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, memberikan klarifikasi terkait kedatangannya ke rumah Nurjaman, wartawan dari Kicaunews.com. Jeje menegaskan bahwa kunjungannya itu semata-mata untuk meminta penjelasan terkait pemberitaan yang dianggap tidak berimbang dan menggiring opini negatif.
Berita sebelumnya:
Cegah Miskomunikasi, Bupati Pangandaran Perlu Klarifikasi untuk Hindari Kesalahpahaman
Menurut Jeje, berita yang dimuat mengaitkan pertemuannya dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM) dengan konflik pertanahan di Tanjung Cemara, yang saat ini tengah menjadi sorotan.
“Seharusnya, seorang jurnalis menyajikan berita yang faktual dan berimbang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik serta Undang-Undang Pers No. 40 Tahun 1999,” ujar Jeje saat ditemui Jayantara-News.com di Pendopo Bupati pada Rabu (5/2/2025) pukul 19.00 WIB.
Jeje menambahkan bahwa sebelum berita tersebut diterbitkan, tidak ada upaya konfirmasi dari Nurjaman untuk memastikan kebenaran informasi yang ditulisnya. Bahkan, saat dirinya menjelaskan langsung kepada Nurjaman di rumahnya, klarifikasi tersebut tetap tidak dimuat dalam pemberitaan.
Terkait tudingan bahwa dirinya marah saat mendatangi rumah Nurjaman, Jeje menanggapi dengan tegas. “Siapa yang tidak tersinggung jika pertemuan dengan tamu undangan terhormat dipelintir dan dikaitkan dengan isu panas soal Tanjung Cemara? Ini memicu kegaduhan dan membentuk asumsi liar di masyarakat,” tegasnya.
Jeje menekankan bahwa pertemuannya dengan KDM, yang kini menjadi Gubernur Jawa Barat terpilih, bukan membahas soal Tanjung Cemara, melainkan dalam rangka menjamu tamu istimewa yang diundang secara khusus sebagai saksi pernikahan anaknya.
“Sehari sebelum acara pernikahan, saya menjemput KDM di Bandara Nusawiru, lalu menjamunya di sebuah restoran di Pangandaran. Pertemuan itu berlangsung terbuka, banyak orang hadir. Namun, tiba-tiba muncul pemberitaan yang menampilkan foto kami bertiga (Jeje, KDM, dan Tjahya) dan dikaitkan dengan isu tanah Tanjung Cemara,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut tidak ada pembahasan terkait konflik tanah, melainkan membahas acara pernikahan serta pembangunan Pangandaran ke depan.
Jeje berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar pemberitaan lebih berimbang dan tidak menimbulkan spekulasi yang dapat meresahkan masyarakat. (Nana JN)