Apa Ciri-ciri Pembuluh Darah Rusak?
JAYANTARA NEWS, Jakarta
Kerusakan pembuluh darah dapat terjadi karena berbagai penyebab, seperti penyakit, gaya hidup tidak sehat, atau trauma. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dan gejala umum yang menunjukkan adanya kerusakan pada pembuluh darah:
1. Pembengkakan dan Peradangan (Edema)
Pembuluh darah yang rusak dapat menyebabkan kebocoran cairan ke jaringan di sekitarnya, yang mengakibatkan pembengkakan atau edema, terutama di area kaki dan pergelangan kaki.
2. Nyeri atau Ketidaknyamanan
Kerusakan pembuluh darah bisa menyebabkan nyeri, baik karena gangguan aliran darah atau peradangan di area yang terkena. Nyeri ini bisa terjadi di kaki, lengan, atau bahkan di organ tertentu seperti jantung (pada kasus penyakit arteri koroner).
3. Kebiruan atau Perubahan Warna Kulit
Pembuluh darah yang rusak dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke kulit, yang menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kebiruan atau ungu. Ini bisa terjadi pada bagian tubuh yang tidak menerima cukup oksigen.
4. Memar yang Mudah Terjadi
Pembuluh darah yang rapuh atau rusak lebih mudah pecah, menyebabkan memar yang sering muncul tanpa alasan jelas atau setelah cedera kecil. Memar ini biasanya terjadi lebih cepat dan dalam ukuran yang lebih besar dari biasanya.
5. Varises
Pembuluh darah vena yang rusak dapat menyebabkan varises, yaitu pembuluh darah yang terlihat menonjol, berkelok-kelok, dan kadang-kadang berwarna ungu atau biru. Varises biasanya disertai dengan rasa berat atau nyeri pada kaki.
6. Kesemutan atau Mati Rasa
Kerusakan pembuluh darah yang menyebabkan penurunan suplai darah ke saraf dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau sensasi terbakar di ekstremitas, seperti tangan atau kaki.
7. Luka yang Sulit Sembuh
Jika aliran darah tidak memadai akibat kerusakan pembuluh darah, tubuh akan kesulitan dalam menyembuhkan luka. Ini sering terlihat pada penderita diabetes yang mengalami kerusakan pembuluh darah kecil (mikroangiopati) yang membuat luka pada kaki sulit sembuh.
8. Dingin pada Ekstremitas
Aliran darah yang terganggu karena pembuluh darah yang rusak dapat membuat ekstremitas (jari, tangan, kaki) terasa dingin karena tidak menerima cukup darah hangat dan oksigen.
9. Sesak Napas atau Nyeri Dada
Pada pembuluh darah besar seperti arteri koroner yang mengalami kerusakan, aliran darah ke jantung bisa terganggu, yang bisa menyebabkan angina (nyeri dada) atau sesak napas, terutama saat aktivitas fisik.
10. Tekanan Darah Tidak Stabil
Kerusakan pada pembuluh darah juga bisa mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur tekanan darah, sehingga tekanan darah menjadi tidak stabil atau tinggi secara kronis (hipertensi)
11. Kram Otot
Pembuluh darah yang rusak dapat menyebabkan aliran darah yang tidak lancar, terutama di kaki, sehingga menyebabkan kram otot atau kejang, terutama saat berjalan atau aktivitas fisik lainnya. Ini dikenal sebagai klaudikasio.
Penyebab Umum Kerusakan Pembuluh Darah:
– Aterosklerosis: Penumpukan plak lemak di dinding arteri yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri.
– Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Tekanan darah yang tinggi terus-menerus dapat merusak dinding pembuluh darah.
– Diabetes: Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil (mikrovaskular) dan besar (makrovaskular).
– Merokok: Nikotin dan bahan kimia lain dalam rokok merusak lapisan dalam pembuluh darah.
– Kolesterol Tinggi: Dapat menyebabkan pembentukan plak di dinding arteri.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Kerusakan pembuluh darah yang tidak ditangani bisa menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, atau amputasi pada kasus yang parah. (Adyt)