Kasat Reskrim Hilang Misterius, Kapolda Papua Barat Harus Bertanggung Jawab!
Jayantara-News.com, Manokwari, Jubi
Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Bantuan Hukum (LPPPBH) Manokwari, Yan Christian Warinussy, mendesak Mabes Polri untuk memeriksa Kepala Polda Papua Barat, Irjen Johnny Eddizon Isir. Warinussy menilai Isir turut bertanggung jawab atas hilangnya Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Teluk Bintuni, Tomi Marbun, dalam operasi pengejaran kelompok bersenjata di Moskona Barat, Desember tahun lalu.
“Sebagai pemimpin tertinggi, Kapolda Papua Barat bertanggung jawab secara komando. Irjen Isir harus dimintai pertanggungjawaban, selain mantan Kapolres Teluk Bintuni yang telah diperiksa,” kata Warinussy dalam keterangan pers, Rabu (26/3/2025).
Berdasarkan keterangan saksi mata, Silas Meyem, Tomi Marbun sempat mengoperasikan pesawat nirawak untuk mengintai target operasi, Marthen Aikingging. Saat itu, enam anggota pasukan mereka menyeberangi Sungai Rawara yang tengah banjir, dengan Meyem sebagai penunjuk jalan.
Namun, berbeda dari rekan-rekannya, Tomi Marbun menyeberang sendirian tanpa bantuan personel lain. Ia juga tidak mengenakan helm maupun tali pengaman. Akibatnya, perwira polisi berpangkat Inspektur Polisi Satu itu hanyut terbawa arus dan menghilang hingga kini.
Hanya rompi dan telepon selulernya yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian, yang kemudian diserahkan kepada istrinya.
Selain meminta pertanggungjawaban Kapolda Papua Barat, Warinussy juga mendesak Kapolri dan Panglima TNI memberi akses kepada Komnas HAM RI untuk menginvestigasi kematian warga sipil, Marthen Aikingging, dalam operasi tersebut.
“Meski ada baku tembak, penyebab kematian Aikingging harus diungkap demi kepastian hukum,” tegasnya.
Hingga kini, misteri hilangnya Tomi Marbun masih belum terpecahkan. Mabes Polri didesak untuk transparan dan bertindak tegas terhadap para pihak yang bertanggung jawab. (Tim)