Dedi Mulyadi Kaget Ditanya Gubernur NTT: “Kerajaan Pajajaran Hidup Lagi?”
Jayantara-News.com, Jabar
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengaku terkejut ketika seorang gubernur dari luar Pulau Jawa bertanya kepadanya mengenai keberadaan Kerajaan Pajajaran.
Dalam sebuah pidato yang diunggah di media sosialnya pada Selasa (25/3/2025), Dedi menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurutnya, pertanyaan itu muncul karena maraknya perbincangan di media sosial.
“Begitu ketemu saya, Gubernur NTT bertanya, ‘Kang Dedi, apakah Kerajaan Pajajaran hidup lagi?'” ujar Dedi menirukan pertanyaan tersebut.
Awalnya, Dedi mengaku heran dengan pertanyaan itu. Ia pun menegaskan bahwa yang dimaksud oleh Gubernur NTT tidaklah benar. Namun, gubernur tersebut menjelaskan bahwa hal ini berkaitan dengan sebuah video yang viral di media sosial, yang memperlihatkan Dedi menerima penyambutan upacara adat setelah dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat.
“Di media sosial disebutkan itu penobatan raja yang 500 tahun lalu,” tambahnya.
Dedi pun menjelaskan bahwa upacara tersebut hanyalah tradisi budaya di kampung halamannya, bukan kebangkitan kembali Kerajaan Pajajaran. Namun, ia juga menyampaikan pandangannya mengenai masyarakat Jawa Barat yang selama 500 tahun kehilangan sosok pemimpin yang kuat.
Menurut Dedi, watak masyarakat Jawa Barat saat ini lebih cenderung mengikuti tren yang sedang berkembang, atau dalam istilah Sunda disebut tuturut muning—ikut-ikutan dengan apa yang ramai.
“Orang Jawa Barat kehilangan watak ideologisnya setelah Pajajaran bubar. Sehingga kini lebih pragmatis, mengikuti apa yang sedang ramai dan menguntungkan,” ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa fenomena ini juga berpengaruh terhadap dinamika politik di Jawa Barat, yang cenderung bersikap kumaha rame na—menyesuaikan dengan apa yang sedang populer.
Dedi menutup pernyataannya dengan refleksi bahwa masyarakat Sunda mengalami transisi panjang setelah kehilangan pemimpinnya selama ratusan tahun. Oleh karena itu, munculnya sosok pemimpin yang mampu membangkitkan kembali kebanggaan budaya Sunda menjadi sesuatu yang menarik perhatian banyak pihak, bahkan hingga luar Pulau Jawa. (Chep)