Bansos Membengkak, Kemiskinan Menggunung: Pangandaran Butuh Solusi, Bukan Retorika!
Jayantara-News.com, Pangandaran
Angka kemiskinan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, melonjak tajam. Data terbaru per Januari 2025 mencatat sebanyak 35.217 warga tercatat sebagai penerima bantuan sosial (bansos). Fakta ini sekaligus menjadi cermin bahwa masalah kemiskinan masih jauh dari kata tuntas.
Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, tidak menampik kondisi tersebut. Ia menyatakan bahwa pemerintah daerah tengah mencari solusi strategis untuk menekan angka kemiskinan yang stagnan, bahkan cenderung meningkat.
“Kami akan berupaya menekan angka kemiskinan, tentu dimulai dari evaluasi data dan program yang berjalan,” ujar Citra usai menghadiri rapat di Gedung DPRD Kabupaten Pangandaran, Selasa (29/4/2025).
Citra menyoroti bahwa tingginya jumlah penerima bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) menunjukkan lemahnya daya dorong pemberdayaan masyarakat selama ini.
“Kalau masih banyak penerima PKH dan BPNT, berarti indikator kemiskinan masih tinggi. Ini perlu solusi yang lebih dari sekadar bagi-bagi bantuan,” tegasnya.
Salah satu langkah konkret yang direncanakan adalah membentuk kelompok usaha bersama bagi para penerima bansos, agar tidak lagi bergantung pada bantuan semata.
“Selama ini mereka hanya menerima bantuan secara cuma-cuma, tidak ada dorongan untuk berkembang. Pola ini harus diubah,” kata Citra.
Sementara itu, Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pangandaran, Ruhendi, menjelaskan bahwa dari total 35.217 penerima bansos, sebanyak 17.960 di antaranya adalah peserta PKH yang otomatis tercatat juga sebagai penerima BPNT.
“Penerima PKH adalah bagian dari BPNT. Jadi total keseluruhan penerima bansos adalah 35.217 orang,” ungkap Ruhendi.
Jika tidak ada langkah konkret yang dilakukan, angka kemiskinan di Pangandaran diprediksi terus meningkat. Kini publik menanti, apakah solusi yang dijanjikan Bupati Citra sekadar wacana atau benar-benar membawa perubahan nyata. (Red)