Bau Busuk dari Tambak Ilegal Cemari Jalur Wisata Pangandaran: Aktivis Desak Bupati Bongkar Mafia Tambak!
Jayantara-News.com, Pangandaran
Krisis lingkungan kembali mencuat di Kabupaten Pangandaran. Jalan akses wisata strategis menuju Pantai Madasari dan Batukaras via Legokjawa kini tercemar bau busuk yang menyengat, menyesakkan napas para pengguna jalan dan merusak citra pariwisata daerah.
Sumber bau menyengat itu diduga kuat berasal dari aktivitas pembangunan tambak ilegal yang nekat didirikan di sempadan pantai Legokjawa—zona yang semestinya dijaga ketat sebagai kawasan konservasi penyu.
Yosep Syaifull, Aktivis Peduli Lingkungan dan Maritim Pangandaran, menyebut bahwa praktik tambak tersebut tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga melecehkan aturan tata ruang yang sudah ditetapkan.
“Ini tindakan pembangkangan terhadap aturan dan penghinaan terhadap upaya konservasi. Saya mendesak Bupati Pangandaran, Satpol PP, dan seluruh OPD terkait untuk segera bertindak tegas—bukan hanya menertibkan, tapi menghentikan total aktivitas ilegal ini,” tegas Yosep.
Ia merujuk pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pangandaran, di mana sempadan Pantai Legokjawa telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi penyu, bukan tempat budidaya.
Yosep juga memberikan ultimatum. Bila Pemkab tetap bungkam, ia bersama masyarakat akan turun ke jalan dan membawa kasus ini ke jalur hukum.
“Jika negara abai, rakyat bergerak! Kami siap aksi turun ke jalan dan menyeret para pelaku ke pengadilan. Pangandaran bukan tempat bebas untuk merusak lingkungan demi keuntungan pribadi,” seru Yosep dengan lantang. (Nana JN)