Tangkap Dedi Mulyadi, Kirim ke Aceh! Emak-emak Satir Bikin Netizen Ketawa Campur Kagum
Jayantara-News.com, Jabar
Sosok Dedi Mulyadi kembali jadi perbincangan hangat. Bukan karena kontroversi, tapi karena pujian terselubung dari seorang emak-emak yang gayanya bikin ngakak sekaligus menggetarkan.
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @ismail.ismawati pada Sabtu (3/4/2025), seorang perempuan asal Aceh dengan nada “marah-marah sayang” meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit menangkap Dedi Mulyadi dan… mengirimnya ke Aceh!
“Ini makhluk satu sudah sangat meresahkan seluruh Indonesia. Tolong Pak Kapolri, tangkap dan kirim ke Aceh!” serunya, dengan gaya satir yang sebenarnya penuh kekaguman.
Alih-alih mencaci, si emak justru memuji gebrakan Dedi Mulyadi dalam menangani anak-anak bermasalah, seperti program barak militer untuk siswa yang terlibat tawuran, narkoba, atau bolos sekolah.
“Gila tuh bapak! Bikin cemburu sosial. Tapi kami emak-emak senang, Pak. Di Aceh juga butuh pemimpin kayak Bapak,” ujarnya.
Emak-emak itu juga menyinggung soal program makan bersubsidi senilai Rp 15 ribu per anak yang dikelola langsung oleh orang tua. Menurutnya, itu lebih manusiawi dan penuh cinta daripada diserahkan ke vendor.
“Kalau vendor mah ala kadarnya, yang penting untung. Kalau orang tua, pasti kasih sayang yang utama,” katanya.
Tak pelak, gaya “marah-marah lucu” emak-emak ini justru menuai simpati dan dukungan dari warganet. Banyak yang berharap gaya blak-blakan penuh sindiran ini jadi pemicu semangat pemimpin daerah lain untuk berbuat nyata, bukan cuma rapat dan wacana.
Sementara itu, Dedi Mulyadi sendiri telah memulai program pembinaan berbasis barak militer di Purwakarta dan Bandung. Sebanyak 69 siswa “nakal” kini tengah dibina oleh TNI dan Polri dalam program wajib barak selama enam bulan.
“Anak-anak yang orang tuanya sudah tak sanggup mendidik, akan kami wajib militerkan,” tegas Dedi.
Emak-emak Aceh pun tak sendiri. Kini, suara-suara dukungan terhadap gaya kepemimpinan tegas dan solutif makin nyaring terdengar dari berbagai penjuru Nusantara. (Goes)