Dedi Mulyadi Lantik Pejabat di Kolong Tol: Misi Mengembalikan Jawa Barat Jadi Sepenggal Surga
Jayantara-News.com, Bandung
Dalam sebuah langkah simbolis yang tak lazim, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melantik sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kolong jembatan tol Cileunyi–Sumedang, tepatnya di jalur Cilengkrang menuju Sumedang, Rabu (2/7). Tempat yang kerap dipandang kumuh itu dipilih bukan tanpa alasan. Dedi ingin menyampaikan pesan moral yang menggugah hati para birokrat.
“Barangkali ini terasa aneh. Kenapa saya ajak ke sini? Sebenarnya, saya ingin mengingatkan kita semua,” ujar Dedi dalam pidatonya yang dikutip dari kanal YouTube Lembur Pakuan Channel.
Dari lokasi itu, Dedi menunjuk kondisi kanan kiri jalan yang semrawut: warung liar menjamur, sampah berserakan, kendaraan parkir sembarangan. Padahal kawasan tersebut adalah wilayah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Jangan hanya bicara soal pekerjaan, jangan cuma soal kewenangan. Ini wilayah kita, wilayah Jawa Barat. Yuk, kita benahi bersama-sama,” tegasnya.
Menurut Dedi, birokrat tak boleh hanya duduk sebagai regulator pasif. Mereka harus mampu bergerak, memimpin perubahan, dan mengatasi kemacetan di lapangan.
“Kalau yang kita gerakkan macet, maka kita harus ambil inisiatif untuk menyelesaikan. Itu regulator sejati,” katanya.
Dedi kemudian memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk segera mendata seluruh jalan nasional di Jawa Barat yang terlihat kumuh, agar dapat ditata kembali. Ia menegaskan akan mengerahkan petugas kebersihan hingga patroli marinir untuk memastikan wilayah tersebut kembali rapi dan bersih.
“Saya ingin Jawa Barat kembali seperti fitrahnya saat diciptakan,” ujarnya penuh semangat.
Dalam pidatonya yang sarat emosi, Dedi melukiskan Jawa Barat sebagai sepenggal surga yang dianugerahkan saat Tuhan tengah tersenyum. Namun, kerakusan dan kelalaian manusia membuat keindahan itu porak-poranda.
“Jawa Barat ini diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum. Tapi oleh kita, tanah surga ini dijadikan neraka. Jalannya rusak, drainasenya mampet, sungainya kotor, gotnya hitam, orang-orangnya bertengkar setiap hari,” ungkapnya getir.
Lewat pelantikan yang penuh makna itu, Dedi berharap para pejabat baru tidak sekadar menjalankan administrasi, tetapi benar-benar memahami tanggung jawab sebagai pelayan rakyat. Mereka dituntut untuk memulihkan kembali wajah indah dan harmoni bumi Pasundan.
“Saya tidak mau hanya bermimpi. Saya harus mengembalikan Jawa Barat, juga manusianya,” pungkasnya. (Goes)