Koperasi Merah Putih: Fondasi Baru Kemandirian Ekonomi Desa di Cipatat dan Saguling
Jayantara-News.com, Bandung Barat
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) dan Nomor Induk Pendirian Koperasi kepada sejumlah desa di Kecamatan Cipatat dan Saguling. Langkah ini merupakan bagian dari implementasi program nasional Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), yang digagas melalui Instruksi Presiden dalam upaya menjadikan koperasi sebagai penggerak utama ekonomi berbasis desa.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Bidang UMKM Kabupaten Bandung Barat, Rohmat Bahtiar, perwakilan dari Bank BNI dan PT Pos Indonesia, para kepala desa, serta pengurus koperasi desa. Dalam sambutannya, Rohmat menegaskan pentingnya penguatan koperasi tidak hanya dalam aspek legalitas, tetapi juga dalam pengelolaan usaha secara profesional dan berkelanjutan.
> “KDMP ini adalah proses pembelajaran sekaligus penguatan kelembagaan. Kita kembangkan bersama-sama. Dinas akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan agar koperasi desa bisa menjadi motor ekonomi yang andal,” ujarnya.
Bank BNI menunjukkan dukungan konkret melalui program Taplus Bisnis Non-Perorangan, yang memungkinkan koperasi membuka rekening resmi yang ditandatangani oleh ketua dan bendahara. Fasilitas ini tidak dilengkapi ATM fisik, namun menyediakan akses internet banking guna mendukung transaksi digital koperasi.
Selain itu, BNI juga siap menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah sebesar 6% dan plafon mencapai ratusan juta rupiah, meski saat ini masih menunggu petunjuk teknis dari pusat.
> “Karena ini adalah program pemerintah, kami siap mendukung penuh. Koperasi bisa menjadi agen perubahan ekonomi desa,” ujar Bangkit dari Kantor BNI Taman Sari.
BNI juga membuka peluang tambahan melalui program Agen46, yang memungkinkan koperasi menjadi mitra layanan keuangan digital seperti transfer, pembayaran tagihan, dan isi ulang pulsa. Koperasi yang aktif dan memiliki performa tinggi akan mendapat insentif serta pembinaan khusus.
Di sisi lain, PT Pos Indonesia turut memperkuat program KDMP dengan menawarkan integrasi layanan logistik. Melalui program kemitraan, koperasi dapat menjadi agen pengiriman barang dan dokumen, pembayaran PBB, listrik, hingga layanan cash on delivery (COD) dari transaksi marketplace.
> “Kami ingin KDMP bukan sekadar koperasi, tetapi menjadi bagian dari ekosistem logistik nasional yang terhubung dengan ekonomi digital,” jelas Adi, perwakilan PT Pos Indonesia.
Dengan menjadi agen resmi, koperasi akan memperoleh komisi dari setiap transaksi yang dijalankan, sekaligus membuka akses layanan logistik langsung di tingkat desa.
Program Koperasi Desa Merah Putih tidak hanya sebatas pendirian koperasi baru, melainkan merupakan langkah strategis dalam membangun ekosistem ekonomi desa berbasis kolaborasi lintas sektor, pemerintah, perbankan, dan logistik.
Proses pendaftaran yang sederhana, termasuk melalui pengiriman berkas via WhatsApp dan pendampingan langsung oleh mitra, memperlihatkan bahwa program ini dirancang untuk mempermudah pelaksanaan di lapangan.
Apabila dijalankan secara konsisten dan transparan, KDMP diyakini mampu menjadi pilar transformasi ekonomi desa yang adaptif, tangguh, dan berdaya saing di era digital. (Nuka)