Gagal Fungsi! Menara Pengawas Pangandaran Mangkrak, WC Umum Jadi Sumber Bau
Jayantara-News.com, Pangandaran
Deretan bangunan yang disebut sebagai menara pengawas di kawasan wisata Pantai Pangandaran kini menjadi monumen mangkrak yang memalukan. Rampung dibangun dengan anggaran tak sedikit, namun hingga hari ini tak pernah difungsikan dan nyaris tak berguna.
Ironisnya, bangunan menara pengawas yang tak terpakai ini berdampingan dengan fasilitas tempat bilas yang telah beralih fungsi menjadi kamar mandi dan WC umum. Alih-alih menambah kenyamanan wisatawan, justru memicu masalah baru: saat penuh, limbahnya menebar bau menyengat yang mengganggu pedagang dan pengunjung.
Sedikitnya terdapat lima bangunan menara pengawas permanen yang terbengkalai:
Depan Hotel Aquarium (Pos 1)
Depan Hotel Bumi Nusantara (Pos 2)
Depan Pondok Seni/Percontohan (Pos 3)
Depan Hotel Palupi (Pos 4)
Depan Hotel Grand Mutiara (Pos 5)
Semua tak terawat. Besi dan jaring pengaman berkarat, rusak, bahkan copot.
> “Kalau angin laut kencang, bau dari kamar mandi itu langsung tercium. Pembeli jadi malas duduk lama-lama,” keluh Siti (42), pedagang minuman di sekitar Hotel Laut Biru.
“Kami heran, bangunan itu katanya untuk pengawasan pantai, tapi dari dulu tidak pernah dipakai. Besinya sekarang sudah copot-copot,” tambah Asep (37), warga setempat.
Parahnya lagi, meski konstruksinya permanen, fasilitas WC umum tersebut tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) memadai. Hanya mengandalkan biotank penampung tinja dan limbah cair, tanpa jaminan pengelolaan yang benar.
Pertanyaannya: apakah pengelola WC umum ini benar-benar melakukan perawatan biotank, atau malah membiarkannya hingga bau busuk mencemari udara?
Jika pembiaran ini berlanjut, Dinas Lingkungan Hidup (LH) layak turun tangan untuk menutup fasilitas bermasalah demi mencegah pencemaran dan menjaga citra wisata Pangandaran. (Tim JN)