Koperasi Merah Putih Cikole Jadi Teladan Nasional di Peringatan HUT ke-80 RI Bandung Barat
Jayantara-News.com, Bandung Barat
Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Bandung Barat berlangsung meriah di Lapangan Pemkab. Selain menjadi momentum nasionalisme, acara ini juga menjadi ruang apresiasi bagi tokoh-tokoh yang berperan penting dalam membangun masyarakat.
Salah satu penerima penghargaan istimewa adalah Komarudin, Ketua Koperasi Merah Putih Desa Cikole. Ia menerima penghargaan langsung dari Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, atas kiprahnya membangun koperasi desa yang kini digadang sebagai model percontohan nasional. Dalam momen tersebut, Komarudin didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM KBB Sri Dustirawati serta Kabid Koperasi Rochmat Bahtiar, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap gerakan ekonomi berbasis desa.
Komarudin menyebut penghargaan itu bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan hasil kerja kolektif seluruh anggota koperasi.
> “Ini bukan keberhasilan pribadi, melainkan kerja bersama warga desa. Kami ingin membuktikan bahwa desa bisa mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Koperasi Merah Putih Cikole resmi berdiri pada Juli 2025 dengan keunikan tersendiri: lahir tanpa dukungan modal dari pemerintah pusat. Berawal dari 47 warung desa sebagai anggota, koperasi ini dirancang untuk memperkuat ekonomi rakyat melalui prinsip gotong royong.
Visi pengembangannya cukup ambisius. Koperasi menargetkan mampu merangkul 300 warung desa, dengan potensi perputaran uang hingga Rp2,8 miliar per bulan. Dengan margin operasional 3 persen, keuntungan ratusan juta rupiah siap dikembalikan untuk kesejahteraan anggota.
Filosofi yang dipegang sederhana namun kuat:
> “Bersatu, kita bisa maju,” tegas Komarudin.
Tahun ini, peringatan kemerdekaan mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Semangat itu tercermin nyata dalam perjalanan Koperasi Merah Putih Cikole: tumbuh dari desa, mandiri, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakatnya.
Bupati Jeje menegaskan, pembangunan tidak selalu harus berawal dari kebijakan besar, melainkan bisa lahir dari inisiatif kecil yang tumbuh di desa. Apresiasi pemerintah daerah terhadap gerakan koperasi ini memperlihatkan komitmen kuat dalam memperkuat kemandirian ekonomi rakyat.
Langkah Koperasi Merah Putih bahkan telah menarik perhatian Kementerian Desa, yang berencana menjadikannya model koperasi nasional. Bagi Komarudin, perjuangan ini adalah wujud nyata pengisian kemerdekaan dengan inovasi dan kerja keras.
Seperti generasi terdahulu yang berkorban demi meraih kemerdekaan, kini generasi masa kini mengisinya dengan karya yang menyejahterakan masyarakat. Dari Desa Cikole, Bandung Barat, lahir pesan kuat bahwa kemandirian dan kebersamaan adalah wajah sejati Indonesia merdeka. (Nuka)