Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan: APP Bangsa Jabar Gelar FGD Bersama Ulama, Purnawirawan, dan Aktivis
Jayantara-News.com, Bandung
Aliansi Penjaga dan Pecinta Bangsa (APP Bangsa) Jawa Barat menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan RI dalam Pandangan Ulama, Purnawirawan, dan Aktivis”, pada Senin, 18 Agustus 2025 di Gedung DHD 45 Jawa Barat.
Kegiatan tersebut menghadirkan para narasumber kompeten, yakni Ustaz Asep Syaripudin (Koordinator Aliansi Ulama dan Tokoh Jawa Barat), Mayjen TNI (Purn.) Deddy S. Budiman (Ketua Umum APP Bangsa), Dr. Memet Hakim, MM (Dewan Penasihat APIB dan APP Bangsa), serta H. Tedy Rusmawan, AT., MM. (Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat). Diskusi dipandu oleh moderator Hari Nugraha, S.Si., selaku Ketua APP Bangsa Jawa Barat.
Acara ini dihadiri sekitar 75 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk ulama, purnawirawan, serta pimpinan dan anggota organisasi kemasyarakatan di Jawa Barat.
Dalam paparannya, Mayjen TNI (Purn.) Deddy S. Budiman menyoroti berbagai persoalan bangsa dan menyerukan pentingnya Silaturahmi Nasional. Ia juga mengingatkan agar masyarakat mewaspadai ancaman kebangkitan Komunis Gaya Baru (KGB).
Sementara itu, Dr. Memet Hakim, MM. menilai kebijakan para pemimpin bangsa dari era Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo, sekaligus menyoroti lemahnya penegakan supremasi hukum di Indonesia.
Adapun Ustaz Asep Syaripudin menekankan peran ulama dan umat Islam dalam perjuangan kemerdekaan, mulai dari perlawanan di Aceh oleh Teuku Umar dan Teuku Cik Di Tiro, Perang Padri yang dipimpin Imam Bonjol di Sumatra Barat, hingga Perang Diponegoro di Jawa. Ia juga menyinggung kontribusi organisasi Islam besar seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, serta laskar perjuangan Islam seperti Hizbullah dan Sabilillah dalam mempertahankan kemerdekaan. Bahkan, Jenderal Besar Soedirman, seorang pendidik Muhammadiyah, menjadi teladan melalui perjuangan gerilyanya melawan penjajah.
Sementara itu, H. Tedy Rusmawan menyoroti pentingnya dukungan bagi perjuangan rakyat Palestina yang masih mengalami penindasan, serta mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid sebagai pusat peradaban dan memberikan perhatian lebih pada sektor pendidikan.
Paparan para pembicara ini mendapat tanggapan dari sejumlah peserta, di antaranya Kyai Rofi, Kol. TNI (Purn.) Suryo S., Bu Noor Alam, Kol. TNI (Purn.) Hari Sasongko, Nurhasan Dadi, dan Mukhtar RS.
Kesimpulan dan Pernyataan Sikap FGD:
1. Pengokohan akidah dan iman rakyat Indonesia diyakini menjadi sumber kekuatan dan kedaulatan bangsa.
2. Persatuan dan kesatuan bangsa harus dijaga untuk mencegah upaya perpecahan dan adu domba.
3. Kembali pada UUD 1945 naskah asli harus diupayakan guna menjaga kedaulatan dan marwah bangsa.
4. Kewaspadaan terhadap kebangkitan Komunis Gaya Baru (KGB) perlu ditingkatkan demi keselamatan bangsa.
5. Penegakan supremasi hukum menjadi kebutuhan mendesak agar rakyat memperoleh keadilan serta perlindungan dari tindak pidana, termasuk korupsi yang membahayakan negara.
Acara FGD ini berjalan lancar dan sukses. APP Bangsa Jawa Barat berharap kegiatan tersebut dapat memberikan kontribusi nyata bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (@asepkw)