Dua Srikandi ‘Fokus Mapan’ Lantang Suarakan Dugaan Skandal Tiket Palsu Pangandaran
Jayantara-News.com, Pangandaran
Dua Srikandi pendiri Forum Diskusi Masyarakat Pangandaran (Fokus Mapan), Irma Purnamasari dan Evi Nuf, terus lantang menyuarakan dugaan skandal tiket palsu di pintu masuk objek wisata Pangandaran. Hingga kini, kasus tersebut belum juga menunjukkan hasil konkret, meski telah lama menjadi sorotan publik.
Selain itu, dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang seharusnya menjadi salah satu sumber utama pemasukan Kabupaten Pangandaran juga belum menemukan titik terang. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan, terlebih sektor pariwisata merupakan tulang punggung perekonomian daerah.
Irma Purnamasari menegaskan, perjuangan mereka bukan hanya sebatas mengungkap persoalan hukum, tetapi juga demi menyelamatkan hak masyarakat Pangandaran.
> “Kami tidak akan berhenti bersuara sampai kebenaran benar-benar terungkap. Pangandaran butuh kejelasan, jangan sampai pendapatan daerah bocor hanya karena ada permainan oknum tertentu,” tegas Irma.
Sementara itu, Evi Nuf menambahkan bahwa masyarakat berhak mengetahui perkembangan kasus ini secara terbuka.
> “Jangan biarkan kasus ini digantung. Kami menuntut transparansi dan akuntabilitas. Jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah terkikis hanya karena persoalan yang dibiarkan berlarut-larut,” ujar Evi.
Sejumlah warga pun menyampaikan keresahan. Mereka menilai, jika benar terjadi praktik dugaan korupsi melalui tiket palsu serta kebocoran PAD, maka hal tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat yang taat membayar retribusi wisata.
Aktivis Fokus Mapan menegaskan akan terus melakukan kajian, diskusi, serta menyampaikan aspirasi masyarakat melalui berbagai jalur, agar persoalan ini tidak tenggelam oleh kepentingan politik maupun birokrasi.
Dengan konsistensi perjuangan dua Srikandi ini, harapan masyarakat Pangandaran untuk memperoleh keadilan dan kejelasan dalam pengelolaan wisata daerah kembali menggeliat. (Adipati JN)