Jaksa Agung Sentil Pejabat Bermuka Dua: Teriak Ganyang Korupsi, Masuk Jabatan Malah Ikut Maling!
Jayantara-News.com, Jakarta
Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan bahwa korupsi harus diberantas dari pucuk pimpinan. Menurutnya, jika seorang menteri bersih dan tidak menerima uang haram, maka para bawahannya pun akan takut untuk melakukan korupsi.
“Kalau menterinya tidak pernah terima duit, hal-hal yang tidak halal, maka bawahannya juga tidak akan berani,” ujar Burhanuddin dalam program Gaspol yang ditayangkan di YouTube Kompas.com, Jumat (14/3/2025).
Sebaliknya, jika pejabat di level atas justru menerima suap, maka praktik korupsi akan menular ke bawahannya.
“Tapi kalau yang di atas sudah menerima, bawahannya pasti berpikir, ‘Halah, lu aja terima, apalagi gue’,” kata Burhanuddin mencontohkan.
Ia juga mengkritik keras pihak-pihak yang kerap meneriakkan pemberantasan korupsi, tetapi justru ikut mencuri uang rakyat setelah masuk dalam sistem pemerintahan.
“Kalau cuma teriak-teriak ‘Ganyang korupsi!’, tapi begitu punya jabatan malah ikut makan uang haram, ya percuma,” sindirnya.
Burhanuddin mengibaratkan korupsi di Indonesia sebagai fenomena gunung es—satu kasus terbongkar, tapi masih banyak yang tersembunyi. Oleh karena itu, menurutnya, pemberantasan korupsi harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda.
“Jangan hanya teriak-teriak ‘Korupsi! Korupsi!’, tapi ayo kita sama-sama memperbaiki negeri ini,” tegas Jaksa Agung. (Permadhi)