Lempar Pisau dan Kapak: Dari Komunitas ke Olahraga Nasional
Jayantara-News.com, Bandung Barat
Lempar pisau dan kapak kini berkembang pesat di Indonesia, dari sekedar hobi menjadi olahraga prestasi. Dimulai oleh enam alumni ITB pada 2010, komunitas The Lempar Pisau Indonesia (The Lempis) terus tumbuh hingga membentuk chapter di berbagai kota.
Tahun 2017, Perkumpulan Olahraga Lempar Pisau dan Kapak Indonesia (Porlempika) didirikan untuk memperjuangkan pengakuan olahraga ini di bawah KONI. Pelatihan atlet dan sertifikasi pelatih terus dilakukan, termasuk melalui Sekolah Lempar Pisau Tronesia di Bandung.
Minat tinggi dari anggota Pramuka mendorong terbentuknya Satuan Komunitas (SAKO) Lempar Pisau, yang menargetkan masuk dalam kurikulum melalui sistem Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Di lingkungan pesantren, olahraga ini mulai diperkenalkan sebagai bagian dari pendidikan karakter, berdampingan dengan panahan dan berkuda.
Porlempika juga mendorong pengrajin lokal memproduksi pisau lempar berkualitas, membuka peluang bagi UMKM. Dengan 17 provinsi telah bergabung, lempar pisau hanya membutuhkan dukungan dua provinsi lagi untuk menjadi anggota tetap KONI dan berpotensi masuk Pekan Olahraga Nasional (PON).
Sebagai olahraga yang menggabungkan prestasi, rekreasi, dan edukasi, lempar pisau memiliki masa depan cerah di Indonesia. (Nuka)