Melalui Program PAZERO, BSI Sahate Dorong Pangandaran Menuju Zero Waste
Jayantara-News.com, Pangandaran
BSI Sahate, Bank Sampah Induk yang bermitra dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangandaran, terus berupaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat melalui program Pazero (Pangandaran Zero Waste). Program ini bertujuan untuk mengurangi limbah di Pangandaran dengan mengajak masyarakat dan pelaku usaha berperan aktif dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Saat ini, BSI Sahate telah memulai pengelolaan sampah organik dari dapur (SOD) yang dihasilkan oleh hotel dan restoran di wilayah Pangandaran. Meski baru 30 restoran yang bergabung, BSI Sahate berharap semakin banyak pihak turut serta dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Namun, beberapa tantangan dihadapi BSI Sahate dalam pengembangan program ini, antara lain:
1. Kurangnya Sarana dan Prasarana:
Dibutuhkan fasilitas yang memadai untuk memperluas cakupan dan efektivitas pengelolaan sampah.
2. Ketiadaan Insentif bagi Pengurus BSI:
Saat ini, pengurus BSI belum menerima insentif, sehingga dukungan tambahan diperlukan untuk memotivasi dan menjaga keberlanjutan program.
3. Minimnya Minat Pemuda Lokal: Banyak kaum muda lebih memilih bekerja di kota, sehingga partisipasi mereka dalam program ini masih terbatas.
BSI Sahate tetap optimis, bahwa dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Pangandaran dapat menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Diharapkan, program Pazero terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam pengelolaan sampah terpadu.
Een Rohimah, selaku Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangandaran, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Rabu (30/10/2024), menyatakan, bahwa program Pazero adalah langkah penting dalam mengurangi jumlah sampah di Pangandaran, khususnya dari sektor hotel dan restoran yang menghasilkan sampah organik dalam jumlah besar.
“Kami berharap, program ini bisa diperluas dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, sehingga menjadi solusi nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan Pangandaran,” tuturnya.
Een juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha agar program ini dapat berjalan lebih optimal.
Di sisi lain, Ketua BSI Kabupaten Pangandaran, Ryan Hidayat, menyampaikan, bahwa BSI Sahate terus berupaya memperluas partisipasi masyarakat dan pelaku usaha dalam program Pazero. “Kami percaya, dengan semakin banyak hotel dan restoran yang ikut serta, upaya pengurangan sampah di Pangandaran akan semakin efektif. Namun, kami juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana serta memberikan insentif bagi para pengurus yang telah bekerja keras menjalankan program ini,” katanya.
Ryan menyebut, bahwa dukungan dari generasi muda sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program ini di masa depan.
Dukungan dari pemerintahan desa juga diharapkan, agar pengelolaan sampah di setiap wilayah dapat membantu mengurangi timbulan sampah di TPA. “Pazero juga sebaiknya diterapkan di seluruh dinas, bukan hanya di DLHK saja,” pungkasnya. (Red)