Pintu SDN Utan Jaya Kota Depok Dipalang: Sengketa Lahan Blokir Masa Depan Siswa
Jayantara-News.com, Depok
Gerbang Sekolah Dasar Negeri (SDN) Utan Jaya, Kota Depok, dipalang oleh sekelompok warga yang mengklaim sebagai ahli waris tanah tempat sekolah itu berdiri. Aksi pemalangan dilakukan dengan menempatkan bambu melintang di pintu masuk sekolah dan memasang spanduk bertuliskan “Stop Kegiatan Sekolah.”
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas sengketa lahan yang telah berlangsung cukup lama. Pihak ahli waris mengklaim bahwa tanah dan bangunan sekolah tersebut bukan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Mereka menuntut pembayaran atau kompensasi atas penggunaan lahan yang mereka klaim sebagai hak milik mereka.
Sementara itu, pihak Pemkot Depok menyatakan bahwa lokasi tersebut merupakan aset pemerintah yang sah. “Kami akan segera menyelesaikan masalah ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” ujar salah satu pejabat Pemkot Depok saat dimintai keterangan.
Namun, aksi pemalangan ini berdampak langsung pada kegiatan belajar-mengajar di SDN Utan Jaya. Para siswa terpaksa belajar di ruang alternatif karena akses ke sekolah terhambat. Beberapa orang tua siswa mengaku khawatir dengan perkembangan situasi tersebut dan berharap sengketa dapat segera diselesaikan tanpa mengorbankan hak pendidikan anak-anak mereka.
Pemkot Depok telah berjanji untuk segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk ahli waris, guna mencari jalan keluar yang adil dan berkeadilan. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum jika ditemukan bahwa klaim ahli waris tidak memiliki dasar yang kuat.
Ahli waris, di sisi lain, menegaskan bahwa mereka memiliki bukti kepemilikan tanah yang sah. “Kami tidak bermaksud menghalangi pendidikan, tetapi hak kami atas lahan ini harus dihormati,” ujar salah satu perwakilan ahli waris.
Kasus ini menyoroti pentingnya verifikasi aset pemerintah secara menyeluruh untuk mencegah sengketa serupa terjadi di masa depan. Hingga kini, masyarakat berharap ada penyelesaian yang cepat dan damai demi kepentingan bersama, khususnya para siswa.
Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan pembaruan lebih lanjut sesuai informasi terbaru. (Goes)