Hercules Tersudut di Senayan: Para Advokat Desak Tangkap, Jenderal Purn TNI Turun Tangan!
Jayantara-News.com, Jakarta
Ketua Umum Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Hercules Rozario Marshal, angkat suara terkait kedatangan sejumlah advokat ke Komisi III DPR RI yang mendesak agar dirinya segera ditangkap. Ia menyebut langkah para advokat tersebut sebagai bentuk pengancaman terbuka yang membahayakan hukum dan keadilan.
“Saya kaget. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba mereka datang ke Komisi III desak saya ditangkap. Ini negara hukum, bukan panggung provokasi,” tegas Hercules melalui kanal YouTube Seleb Oncam News, Kamis (8/5/2025).
Hercules menilai, para advokat seharusnya tahu prosedur hukum. Tindakan mereka datang mendesak Komisi III dianggap sebagai upaya tekanan politik yang menodai prinsip due process of law.
Lebih lanjut, Hercules menyatakan bahwa dirinya tidak akan merespons dengan cara jalanan. “Kalau saya pakai cara saya, nanti dibilang preman. Saya akan bawa ini ke ranah hukum,” ujarnya.
Advokat Tuduh GRIB Jaya Biang Keresahan, Soroti Dugaan Intimidasi & Penyegelan
Sementara itu, dalam rapat bersama Komisi III DPR RI, advokat Saor Siagian dari Tim Hukum Anti-Premanisme menyebut GRIB Jaya sebagai organisasi yang sudah meresahkan. Ia menyebut nama Hercules dalam sejumlah dugaan tindakan intimidatif, termasuk mengancam pejabat hingga menyegel perusahaan.
“Bahkan ada pernyataan Hercules yang menyebutkan akan mengerahkan 50 ribu orang Jabar. Ini bukan ancaman biasa,” kata Saor.
Ia juga mengungkit peristiwa pembakaran mobil polisi di Depok dan dugaan intimidasi terhadap warga sipil dengan kehadiran Brimob.
“Sudah saatnya negara bertindak tegas. Tapi sampai sekarang, jangankan dibekukan, diperingatkan pun tidak. Apakah karena dia dekat dengan penguasa?” sindirnya.
Dibalas Purnawirawan Jenderal: ‘Hercules Bukan Bau Tanah, Tapi Hampir Dikubur’
Kemarahan publik juga muncul dari kalangan purnawirawan TNI. Letjen TNI (Purn.) Yayat Sudrajat menilai Hercules telah melecehkan institusi TNI dengan menyebut Letjen (Purn.) Sutiyoso sebagai “bau tanah” dan Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo sebagai “jenderal gagal”.
“Dada ini rasanya mau meledak. Dia bisa eksis karena dulu diselamatkan TNI. Dia bukan cuma bau tanah, tapi hampir dikubur!” tegas Yayat dalam kanal YouTube Hersubeno Point.
Yayat juga menyebut bahwa Hercules tidak punya alasan moral untuk bicara soal nasionalisme, sebab kehadirannya di Indonesia didorong rasa takut kembali ke kampung halamannya di Timor Timur. (Goes)