Konflik Memanas, DPD PAN KBB Ancam Kepung Kantor Bupati Jeje Ritchie
Jayantara-News.com, KBB
Konflik internal antara DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bandung Barat (KBB) dengan Bupati Jeje Ritchie Ismail kian meruncing dan belum menemukan solusi. Komunikasi politik yang diharapkan menjadi jalan tengah, justru mandek tanpa kejelasan.
Ketua DPD PAN KBB, Asep Bayu Rohendi (ABR), menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya menjalin komunikasi melalui Pembina Dapil Jabar II, Ahmad Najib Qodratullah. Namun hingga kini, hasilnya nihil.
“Setelah Rapat Pimpinan pada 2 Mei, kami tugaskan Sekretaris DPD, K. Wahyu, untuk menyampaikan hasil rapat secara langsung kepada Pak Najib. Komunikasi sempat berjalan pada Sabtu (3/5), dan dijadwalkan bertemu Senin (5/5). Tapi pertemuan itu batal karena beliau berangkat ke Jakarta untuk agenda DPR RI,” ujar ABR saat dikonfirmasi wartawan, Ahad (11/5/2025).
Upaya lanjutan kembali gagal. Saat dihubungi pada Sabtu (9/5), tanggapan yang diterima justru mengecewakan.
“Dalam pesan WhatsApp berbahasa Sunda, Pak Najib menyatakan: ‘Sok we atuh jalan masing-masing ti ayena mah, hampura we teu bisa mantuan.’ Padahal surat yang kami kirim bersifat prosedural dan ditujukan ke Pembina Dapil, DPW Jabar, dan DPP,” tegas ABR.
Merespons kebuntuan itu, Rapat Pimpinan DPD PAN KBB memutuskan tiga langkah strategis: mengirimkan somasi, menggelar aksi unjuk rasa, dan melakukan silaturahmi politik ke Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
“Komunikasi dengan Ketum sudah dilakukan via WhatsApp. Kami tinggal menunggu jadwal audiensi. Tapi karena tidak ada tindak lanjut dari Pembina Dapil, kami putuskan jalankan hasil Rapim tanpa menunggu lagi,” ujarnya.
Langkah pertama, lanjut ABR, adalah melayangkan somasi resmi kepada Bupati KBB pada Selasa (13/5/2025) saat jam kerja. Jika tidak ditanggapi, PAN KBB siap turun ke jalan.
“Kesabaran kami habis. Kalau somasi diabaikan, kami akan gelar aksi besar-besaran di Kantor Bupati. Sekitar 800 kader telah disiapkan, belum termasuk simpatisan dan massa pendukung yang jumlahnya bisa mencapai ribuan,” tutup ABR. (Buldani)