Empat Tahun Menjaga Api Perjuangan: P4KBB Tegaskan Komitmen dalam Mendorong Pembangunan KBB
Jayantara-News.com, Ngamprah
Paguyuban Pejuang Pemekaran Peduli Kabupaten Bandung Barat (P4KBB) memperingati Milangkala ke-4 dengan sebuah rangkaian acara reflektif dan penuh semangat perjuangan. Mengusung tema “Revitalisasi: Menghidupkan yang Hidup”, momentum ini menjadi ajang konsolidasi nilai, evaluasi perjalanan, serta penegasan komitmen P4KBB sebagai mitra strategis yang kritis dan konstruktif dalam mengawal arah pembangunan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri berbagai tokoh penting, mulai dari perwakilan Kesbangpol KBB, para kepala desa, Camat Ngamprah Agnes, Kepala Dinas KBB, hingga anggota DPRD KBB Wahyu dan Tuti. Dukungan juga mengalir dari berbagai pihak melalui kiriman karangan bunga, di antaranya dari DPP Partai Gelora, DPC Demokrat, Fraksi PAN, PKS, Gerindra, hingga Bupati Bandung Barat.
Ketua Panitia Milangkala, Yayat, menegaskan bahwa P4KBB hadir untuk menjaga agar cita-cita luhur pemekaran tidak pudar. “Kami berharap bupati baru yang terpilih dapat membawa angin perubahan positif dan menguatkan sinergi pembangunan yang berkeadilan. Momentum ini kami gunakan untuk memperkuat nilai dan moralitas gerakan masyarakat sipil,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum P4KBB, Yacob Anwar Lewi, menyampaikan bahwa P4KBB bukan sekadar kelompok nostalgia masa lalu, tetapi kekuatan sipil yang konsisten mengawal pembangunan. “Kami menuntut hadirnya kepemimpinan yang inklusif dan responsif. P4KBB akan terus menjadi mitra kritis yang membangun bagi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat,” tegasnya.
Senada dengan itu, Penasehat P4KBB, Mega Hari, mengingatkan bahwa proses pemekaran KBB merupakan hasil kerja kolektif yang tak boleh dihapus dari narasi sejarah. “Jangan ada upaya menghilangkan jejak atau memonopoli sejarah pemekaran. Kami tetap ada, dan akan terus menjaga agar KBB tidak melenceng dari rel perjuangan awal,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD KBB, Tuti, juga menyampaikan apresiasi terhadap keberadaan kelompok sipil yang aktif mengawal kebijakan pemerintah daerah. “Saya sangat menghargai peran P4KBB dalam mengingatkan arah kebijakan publik. Di Komisi I, saya selalu terbuka untuk kolaborasi demi kemajuan KBB, terutama dalam menghadapi tantangan bersama pasca pemilihan kepala daerah,” katanya. Ia juga berharap P4KBB semakin solid dan progresif dalam perjuangannya.
Uniknya, peringatan Milangkala ini juga mengangkat filosofi buah pisang sebagai simbol perjuangan. Buah ini dianggap mencerminkan nilai-nilai kesuburan, manfaat, kebersamaan, kesederhanaan, dan daya tahan—sebuah refleksi dari arah perjuangan P4KBB yang membumi dan pro-rakyat.
Sebagai wujud kepedulian sosial, P4KBB turut menggandeng Dinas Kesehatan KBB mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 300 warga. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kontribusi paguyuban dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Didirikan pada tahun 2021 oleh Yacob Anwar Lewi, Eman Sulaeman, dan Djamu Kertabudi, P4KBB lahir sebagai respons atas kekhawatiran menyimpangnya pembangunan KBB dari cita-cita pemekaran. Dengan fokus pada kontrol sosial, advokasi publik, dan penjagaan nilai-nilai pemekaran, P4KBB konsisten menyuarakan prinsip keadilan, transparansi, dan kepemimpinan yang berpihak pada rakyat.
Di usia keempatnya, P4KBB semakin menegaskan diri sebagai bagian penting dari masyarakat sipil yang siap bekerja sama namun tidak kehilangan daya kritis. Tujuannya satu: memastikan bahwa semangat pemekaran tetap hidup, relevan, dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga Bandung Barat. (Nuka)