Cetak Insinyur Handal, Siemens Bekali Universitas Pertamina dengan Software Canggih
Jayantara-News.com, Jakarta
Di tengah meningkatnya kebutuhan energi nasional, pemerataan akses listrik masih menjadi pekerjaan rumah besar. Laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2024 mencatat sekitar 20 persen wilayah di Indonesia masih mengalami keterbatasan akses listrik. Padahal, permintaan energi terus bertumbuh dengan rata-rata kenaikan 5,3 persen setiap tahun sejak 2018 (BPS, 2024).
Untuk menjawab tantangan tersebut, transformasi sektor kelistrikan menjadi sangat mendesak. Salah satu solusi utama yang kini digarap adalah pengembangan jaringan listrik cerdas (smart grid), teknologi yang mampu menghadirkan efisiensi tinggi, integrasi energi terbarukan, serta sistem pemantauan dan pengendalian berbasis digital. Environmental and Energy Study Institute (2025) menyebutkan bahwa penerapan smart grid dapat meningkatkan efisiensi energi hingga 80 persen.
Namun, keberhasilan transformasi ini tak lepas dari tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Menyadari hal itu, PT Siemens Indonesia menggandeng sejumlah perguruan tinggi, salah satunya Universitas Pertamina (UPER) melalui Program Studi Teknik Elektro, untuk membangun ekosistem pembelajaran yang selaras dengan perkembangan teknologi industri.
Dalam rangkaian acara Siemens Tech Summit 2025 yang digelar di Jakarta dan dihadiri lebih dari 600 pelaku industri serta pemangku kepentingan, Siemens secara resmi menyerahkan hibah perangkat lunak PSS®️ SINCAL Platform kepada Universitas Pertamina. Software ini merupakan alat simulasi sistem tenaga listrik yang digunakan para profesional di seluruh dunia untuk merancang, menganalisis, dan mengoptimalkan jaringan distribusi listrik.
Presiden Direktur Siemens Indonesia, Surya Fitri, menyatakan bahwa hibah ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Siemens dalam memperkuat sinergi industri dan dunia pendidikan.
> “Kami percaya kolaborasi dengan universitas seperti UPER adalah investasi masa depan. Dengan mendekatkan teknologi industri ke kampus, khususnya pada program studi yang relevan seperti Teknik Elektro, kita menyiapkan generasi yang bukan hanya siap kerja, tapi juga siap memimpin transformasi menuju sistem energi yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan,” ujar Surya.
Dalam kerja sama ini, Siemens memberikan sebanyak 25 lisensi perangkat lunak PSS SINCAL yang akan digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, penelitian, hingga pengembangan laboratorium Teknik Elektro di UPER.
Dukungan Siemens akan langsung diintegrasikan ke sejumlah mata kuliah inti di Program Studi Teknik Elektro UPER, seperti Analisis Sistem Tenaga, Energi Terbarukan, Proteksi Sistem Tenaga, dan Kualitas Daya Listrik. Mahasiswa akan mendapat pengalaman memodelkan berbagai skenario dunia nyata, mulai dari integrasi pembangkit energi surya ke jaringan, manajemen beban, hingga analisis stabilitas sistem kelistrikan.
> “Dengan hadirnya perangkat lunak ini, mahasiswa dapat melakukan simulasi langsung terhadap skenario kelistrikan yang kompleks. Ini akan meningkatkan kompetensi mereka sekaligus memperkuat laboratorium Teknik Elektro sebagai sarana pendidikan yang unggul,” ungkap Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU., Rektor Universitas Pertamina.
Agar implementasi berjalan optimal, UPER bersama Siemens tengah mempersiapkan langkah teknis seperti pembentukan tim kerja, instalasi dan konfigurasi software, serta integrasi dengan infrastruktur komputasi kampus. Siemens juga akan menggelar pelatihan intensif bagi para dosen dan asisten laboratorium agar dapat memanfaatkan seluruh fitur perangkat lunak secara maksimal.
> “Setelah proses instalasi rampung, Siemens akan memberikan pelatihan mendalam kepada dosen dan asisten laboratorium. Hal ini semakin memperkuat fasilitas lab Teknik Elektro untuk menjadi pusat pembelajaran yang unggul,” tambah Dr. Eng. Muhammad Abdillah, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Elektro UPER. (Yuni)