Dugaan Korupsi Proyek Rp231 Miliar: Eks Kapolres Tapsel AKBP Yasir Diperiksa KPK, Jejak Lulusan Akpol 2005 Disorot!
Jayantara-News.com, Jakarta
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa mantan Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Yasir Ahmadi, dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan di Sumatera Utara yang nilainya mencapai Rp231,8 miliar. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendalami aliran dana haram dalam mega proyek yang disinyalir sarat suap dan manipulasi lelang.
Kasus ini mencuat ke permukaan melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada akhir Juni 2025 yang menjerat lima tersangka, termasuk Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting, dua pejabat pembuat komitmen (PPK), serta dua pihak swasta. Dalam OTT itu, KPK menyita uang tunai sebesar Rp231 juta, yang diduga bagian dari total suap senilai Rp2 miliar guna memenangkan tender proyek melalui mekanisme e-katalog.
AKBP Yasir Ahmadi, lulusan Akpol 2005 yang kini menjabat Kabag RBP Rorena Polda Sumut, diperiksa sebagai saksi untuk mengonfirmasi aliran dana dan perintah yang terindikasi berasal atau mengarah kepadanya.
“AKBP YA, mantan Kapolres Tapsel, sudah kita minta keterangannya. Ada alur perintah, ada aliran dana, itu yang didalami penyidik,” kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, Jumat (25/7/2025).
Menurut Asep, pemeriksaan terhadap Yasir dilakukan setelah penyidik menemukan catatan keuangan mencurigakan saat penggeledahan berlangsung.
Profil Singkat AKBP Yasir Ahmadi
Lahir di Padangsidimpuan, 25 November 1983, Yasir merupakan anak kedua dari pasangan Drs. H. Ahmad Syaukani dan Farida Hanum, S.Pd.I. Ia menamatkan pendidikan menengah di SMU 2 Plus Matauli Sibolga tahun 2002, lalu melanjutkan ke Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang dan lulus pada 2005.
Perjalanan kariernya cukup gemilang, pernah menjadi Kanit Regident Satlantas Polres Dumai, Kapolsek Medan Labuhan, Patumbak, hingga Sunggal. Yasir juga sempat menjabat sebagai Kasubdit 4 Ditreskrimsus Polda Kalbar dan menerima Pin Emas dari Kapolri Tito Karnavian atas dedikasinya sebagai penggerak revolusi mental.
Ia juga tercatat sebagai perwira yang pernah tergabung dalam misi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, Sudan.
Namun, kini jejak kariernya dibayangi sorotan tajam publik, menyusul keterlibatannya dalam pusaran kasus korupsi jalan yang menyeret sejumlah nama besar di lingkungan Dinas PUPR dan Satker PJN Sumut.
KPK belum mengungkap secara rinci hasil pemeriksaan terhadap Yasir, namun penyidik memastikan akan menelusuri seluruh nama dan aliran dana yang terungkap dalam catatan keuangan hasil OTT tersebut. (Restu)