Waspada! Penyakit Demam Berdarah Menyebar di Kalipucang Pangandaran, Ini Langkah Preventif yang harus Diambil:
Jayantara-News.com, Kalipucang
Informasi menyebarnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Pihak-pihak terkait diharapkan segera mengambil langkah preventif untuk menanggulangi penyebaran penyakit ini, terutama menjelang musim hujan yang meningkatkan risiko perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, penyebab utama penyakit ini.
Camat Kalipucang, Bangi, saat dihubungi Jayantara-News.com, dan dipertanyakan terkait menyebarnya penyakit Demam Berdarah di wilayahnya, menyatakan, bahwa pihaknya segera melakukan langkah-langkah preventif untuk mengatasi kondisi ini. “Kami bersama dinas terkait akan mempercepat tindakan pencegahan dan memberikan sosialisasi kepada warga agar memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya. Langkah-langkah ini meliputi fogging atau pengasapan di beberapa titik serta ajakan untuk melakukan 3M—menutup, menguras, dan mengubur—barang-barang yang bisa menampung air dan menjadi sarang nyamuk.
– Gejala Demam Berdarah dan Langkah Pencegahannya –
Penting bagi masyarakat untuk memahami beberapa gejala awal demam berdarah, seperti demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri di bagian belakang mata, mual, serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat jika merasakan gejala-gejala tersebut.
Langkah pencegahan utama meliputi:
1. Melakukan 3M untuk memutus rantai perkembangbiakan nyamuk.
2. Menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membiarkan air tergenang.
3. Menggunakan obat nyamuk atau kelambu, terutama pada malam hari.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kalipucang, H. Sugiharto, saat dihubungi terkait informasi yang beredar, yakni merebaknya DBD dan Chikungunya, menyampaikan, bahwa hanya kasus DBD yang terdeteksi saat ini di Kalipucang. “Kalau DBD memang ada dan sudah kami tindaklanjuti, tapi untuk kasus Chikungunya belum ada laporan,” jelasnya.
Sugiharto mengatakan, bahwa Puskesmas Kalipucang akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan aparat desa untuk memastikan langkah pencegahan dan penanganan berjalan efektif. “Masyarakat diharapkan tetap waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan lingkungan sekitar mereka,” ujarnya.
Terpisah, melalui Jayantara-News.com, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi, S.Kep.,MM., mengatakan, bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran terus melakukan pemantauan intensif ke seluruh puskesmas di wilayah Kabupaten Pangandaran, mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan. Hingga saat ini, kami dari Dinas Kesehatan belum menerima laporan dari puskesmas, terkait adanya kasus Chikungunya di wilayah kerja masing-masing, termasuk Puskesmas Kalipucang.
“Jika pun ada informasi terkait kasus Chikungunya, kemungkinan besar itu bukan Chikungunya, melainkan penyakit lain yang memiliki gejala serupa, seperti rasa nyeri atau sakit di persendian, yang merupakan salah satu gejala Chikungunya. Dan sampai dengan hari ini, kami belum menerima laporan dari puskesmas atau petugas surveilans terkait kasus Chikungunya di Kabupaten Pangandaran,” tandasnya, Sabtu (16/11/2024).