Meski Sudah Pensiun Jadi Presiden, Nama Jokowi Tetap Jadi Sorotan Publik, Ini Alasannya:
Jayantara-News.com, Jabar
Beragam gunjingan, baik yang pro maupun kontra terhadap kepemimpinan Joko Widodo saat menjabat sebagai Presiden RI, terus bergulir. Bahkan, saat ini, meski ia sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden, namanya tetap menjadi sorotan masyarakat. Apa alasannya?
Berikut adalah rangkuman prestasi positif dan sorotan negatif selama kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden RI:
Prestasi Positif
1. Pembangunan Infrastruktur Masif
Pembangunan jalan tol, seperti Trans Jawa dan Trans Sumatera, yang mempermudah konektivitas antarwilayah.
Proyek strategis nasional, seperti pelabuhan, bandara, dan bendungan yang meningkatkan kapasitas logistik dan pertanian.
Penyediaan akses listrik hingga ke daerah-daerah terpencil, meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. Reformasi Pelayanan Publik
Penerapan sistem digital untuk pelayanan publik, seperti perizinan melalui OSS (Online Single Submission), yang mempercepat proses investasi.
Penyederhanaan birokrasi melalui penghapusan sejumlah eselon, yang meningkatkan efisiensi kerja pemerintahan.
3. Program Kesejahteraan Sosial
Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan.
Bantuan sosial dan program sembako selama pandemi COVID-19, meski dengan tantangan distribusi yang tidak merata.
4. Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil
Sebelum pandemi, ekonomi Indonesia tumbuh stabil di kisaran 5% per tahun.
Investasi asing meningkat, meski kondisi global penuh tantangan, memperkuat daya saing Indonesia di pasar internasional.
5. Peningkatan Posisi Indonesia di Kancah Internasional
Keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah G20 dan KTT ASEAN, memperkuat peran Indonesia dalam diplomasi global.
Peningkatan kerja sama ekonomi dan politik dengan negara-negara besar.
Sorotan Negatif
1. Omnibus Law Cipta Kerja
Undang-undang ini mendapat kritik tajam dari buruh dan pegiat lingkungan karena dianggap lebih berpihak pada investor.
2. Utang Negara yang Meningkat
Meski digunakan untuk pembangunan, peningkatan utang negara menjadi kekhawatiran terkait beban generasi mendatang.
3. Polarisasi Politik yang Tajam
Dua periode kepemimpinan Jokowi disertai dinamika politik yang memperuncing perpecahan masyarakat, terutama dalam isu agama dan ideologi.
4. Penanganan Pandemi COVID-19
Kebijakan yang dianggap lambat di awal pandemi, serta distribusi bantuan yang kurang merata, menjadi kritik utama dari masyarakat.
5. Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN)
Proyek ambisius ini menuai kritik karena dianggap kurang prioritas di tengah upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
6. Pemberantasan Korupsi
Pelemahan KPK melalui revisi UU KPK menjadi isu yang menuai kekecewaan dari masyarakat sipil.
Kepemimpinan Jokowi membawa perubahan besar, terutama dalam pembangunan fisik dan infrastruktur, yang menjadi tonggak kemajuan Indonesia. Namun, kontroversi yang menyertainya, seperti Omnibus Law dan pelemahan KPK, juga meninggalkan jejak yang membekas dalam perjalanan politiknya.
Meski kini telah pensiun, Jokowi tetap menjadi sorotan publik karena dampak dari kebijakan-kebijakannya yang akan terus terasa hingga bertahun-tahun ke depan. Pemahaman yang seimbang tentang capaian dan kritik terhadap masa pemerintahannya menjadi kunci dalam menilai warisan seorang pemimpin bagi bangsa. (Red)