Cinta Alam di Nol KM Citarum: Jejak Pesona di Kaki Gunung Wayang
Jayantara-News.com, Bandung
Di bawah teduhnya Gunung Wayang, terdapat sebuah tempat yang tak hanya menyuguhkan keindahan, tetapi juga mengajarkan kita untuk mencintai kehidupan. Nol KM Citarum, atau yang dikenal sebagai Cisanti, menjadi saksi bisu awal mula perjalanan panjang Sungai Citarum, sungai terpanjang di Jawa Barat. Di sini, alam seolah berbisik pelan, mengajak kita merasakan cinta yang mengalir dari setiap tetes mata airnya.
Cisanti adalah surga kecil yang memadukan keindahan alam, spiritualitas, dan sejarah. Berikut ini adalah keajaiban yang membuatnya begitu istimewa:
1. Tetesan Cinta dari Mata Air Alami
Dikelilingi oleh tujuh mata air, seperti Mata Air Pangsiraman dan Cikahuripan, Cisanti adalah sumber kehidupan. Airnya yang bening mengalir bagai harapan, menghidupkan tumbuhan, hewan, dan manusia yang bergantung padanya.
2. Lukisan Alam yang Menenangkan Jiwa
Pemandangan Cisanti menyuguhkan lanskap yang memukau: danau kecil yang jernih, pepohonan hijau yang merangkul, serta udara segar yang memenuhi paru-paru. Setiap sudutnya menawarkan keindahan yang terasa seperti pelukan lembut dari alam.
3. Jejak Sejarah dan Getaran Spiritual
Cisanti tak hanya tentang pemandangan. Tempat ini menyimpan cerita dari masa lalu, legenda yang melekat, dan nilai-nilai spiritual yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta.
4. Harapan Baru dengan Revitalisasi Citarum
Program Citarum Harum menunjukkan bagaimana cinta terhadap alam bisa diwujudkan melalui upaya menjaga dan merawat warisan ini untuk generasi mendatang.
5. Cinta yang Tertuang dalam Aktivitas Wisata
Bagi siapa pun yang mengunjungi Cisanti, berjalan kaki di tengah alam, menikmati pemandangan, atau sekadar duduk merenung di tepi danau adalah cara sederhana untuk merasakan cinta yang tak berbatas dari semesta.
Ketua rombongan jamaah pengajian Al-Barokah, Haji Edi Suwandi, dengan penuh rasa syukur membagikan pengalamannya di Cisanti:
“Subhanallah, Alhamdulillah. Betapa menakjubkan melihat sumber air yang terus mengalir tanpa henti, seperti cinta-Nya yang tak pernah habis. Di tempat ini, kita diingatkan akan kebesaran Allah SWT yang menciptakan segalanya begitu sempurna. Ini adalah bukti cinta-Nya kepada umat manusia.”
Berada di Nol KM Citarum bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi perjalanan hati. Tempat ini mengajarkan kita untuk mencintai, merawat, dan menghormati alam sebagai bagian dari anugerah Sang Pencipta. Kunjungi Cisanti, dan biarkan keindahannya mengalirkan cinta ke dalam jiwa Anda. (JO JN)