Menu

Budaya

Screenshot_20250904-233201

Tradisi Bongkoan Meriahkan Peringatan Maulid Nabi di Sidanegara Cilacap

, 0

Jayantara-News.com, Cilacap 

Dalam rangka menyambut bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Sabillil Muttaqin Desa Sidanegara, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, menggelar peringatan Maulid Nabi dan Gebyar Bongkoan di Masjid Darul Muttaqin, Rabu (…).

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqin sekaligus pengasuh TPQ Sabillil Muttaqin, Kiai Baha Udin Lutfi bersama Gus Jundi Fathul Wahhab, memimpin jalannya acara tersebut. Menurut keduanya, peringatan Maulid Nabi sekaligus tradisi Bongkoan ini bukan hanya untuk mengenang kelahiran Rasulullah SAW, melainkan juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antarwali murid, santri, dan masyarakat sekitar, sekaligus melestarikan budaya religius yang sudah turun-temurun.

Tradisi Bongkoan di Cilacap ini terbilang unik, karena hanya dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Muttaqin dan TPQ Sabillil Muttaqin. Pada tahun ini, tercatat sekitar 350 paket Bongkoan dibawa oleh wali murid dan masyarakat sekitar. Masing-masing paket berisi aneka buah seperti apel, jeruk, semangka, melon, anggur, mangga, salak, pir, kelengkeng, dan rambutan. Paket tersebut ditata menggunakan tampah, baskom, keranjang, maupun nampan.

Puncak acara ditandai dengan arak-arakan gunungan buah oleh para siswa TPQ menuju masjid. Gunungan tersebut kemudian diserahkan kepada pengasuh pondok untuk didoakan bersama wali murid dan warga yang hadir.

Dalam doanya, Gus Jundi Fathul Wahhab memohon agar seluruh santri diberikan kesehatan, menjadi anak-anak yang saleh dan salehah, serta dimudahkan rezekinya. Ia juga mendoakan para orang tua, agar dipanjangkan umurnya, disehatkan jasadnya, dan bagi pemuda-pemudi yang belum menikah segera dipertemukan dengan jodoh terbaiknya.

Usai acara, ratusan paket Bongkoan tersebut dibagikan kepada santri, warga sekitar, dan sebagian dibawa pulang oleh masing-masing wali murid untuk kemudian dibagikan kembali kepada tetangga, dengan harapan membawa keberkahan. (Nasir S/Labib)

IMG-20250819-WA0047~2

Gemerlap Kirab Budaya HUT ke-80 Jawa Barat, Gedung Merdeka hingga Gedung Sate Berguncang Semarak

, 0

Jayantara-News.com, Bandung  

Perayaan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Barat menjadi momen penuh makna bagi masyarakat Tatar Pasundan. Sebagai provinsi terbesar dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, Jawa Barat memiliki sejarah panjang yang tidak lepas dari semangat perjuangan, gotong royong, dan kekayaan budaya yang mendunia.

Momentum delapan dekade Jawa Barat bukan hanya sekadar seremonial tahunan, melainkan refleksi atas perjalanan panjang daerah ini dalam membangun peradaban dan menjaga kearifan lokal. Dari seni tradisi, bahasa, hingga nilai-nilai kebersamaan, Jawa Barat senantiasa menjadi pusat denyut budaya Nusantara.

Tahun ini, perayaan HUT ke-80 mengusung semangat kebangkitan budaya melalui Kirab Budaya, yang menghadirkan berbagai kesenian khas dari 27 kota dan kabupaten. Semarak perayaan terasa sejak pagi, meski hujan mengguyur Kota Bandung. Ribuan warga tetap antusias memadati ruas jalan utama untuk menyaksikan pesta budaya rakyat tersebut.

Meski Kota Bandung diguyur hujan sejak pagi, suasana di sekitar Gedung Merdeka pada siang hari tetap meriah. Umbul-umbul janur kuning menghiasi sepanjang jalan, menandai semarak perayaan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Barat.

Pantauan di lokasi, Selasa (19/8/2025) pukul 15.00 WIB, peserta dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat hadir dengan membawa kendaraan hias, mulai dari kereta kencana hingga replika khas daerah masing-masing untuk mengikuti kirab budaya.

Perayaan ini juga dihadiri para bupati dan wali kota se-Jawa Barat, yang membawa serta kesenian dan budaya khas daerahnya. Rute kirab dimulai dari depan Gedung Merdeka, menyusuri Jalan Asia Afrika, Braga, dan Tamblong, hingga berakhir di depan Gedung Sate.

Karnaval seni dan budaya ini berjalan lancar, dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang baru enam bulan menjabat. Turut mendampingi Wakil Gubernur, Sekda Provinsi Jawa Barat, serta jajaran dinas dan kepala daerah dari berbagai wilayah.

Acara ini terbuka untuk umum dan disambut antusias oleh masyarakat yang memadati sepanjang jalur kirab. Semoga perayaan Hari Jadi ke-80 Jawa Barat menjadi momentum bersejarah bagi seluruh masyarakat Tatar Pasundan. (Wieta)

IMG-20250819-WA0005

Gebrakan Desa Cimenyan Kab. Bandung: Karnaval Akbar HUT RI ke-80, Puncak Acara Ditutup Pagelaran Wayang Giri Harja

, 0

Jayantara-News.com, Kab. Bandung 

Desa Cimenyan kembali mencetak sejarah dalam perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tahun 2025. Sebagai desa yang dinilai paling menonjol di antara tujuh desa dan dua kelurahan di wilayah Kecamatan Cimenyan, gebrakan yang dihadirkan tahun ini benar-benar menggema.

Karnaval akbar yang menjadi agenda unggulan dalam rangkaian JIMAT Festival Volume 3 sukses menyedot perhatian masyarakat. Dari total 12 kegiatan yang masuk dalam agenda festival, karnaval kali ini menjadi magnet tersendiri.

Acara dimulai dengan upacara khidmat di Lapangan Lebakgede, yang biasa digunakan untuk ajang JIMAT Cup. Usai upacara, sebanyak 23 RW di Desa Cimenyan berbondong-bondong menurunkan peserta karnaval dengan beragam kreasi yang unik dan menarik. Bukan hanya ratusan, hampir seribu peserta memadati lapangan dan jalan utama desa. Antusiasme warga begitu terasa, dengan partisipasi penuh semangat dari setiap RW.

Salah seorang warga menyampaikan rasa bangganya terhadap berbagai program yang dijalankan oleh Kepala Desa Cimenyan, Supratman Taryana, S.Pd.I., M.Ip.

> “Kami bangga dengan program-program Pak Kades. Kegiatan ini menjadi gebrakan baru yang membuat Desa Cimenyan semakin maju dan kompak,” ungkapnya.

Tidak berhenti pada perayaan 17 Agustus, masyarakat masih akan disuguhi puncak acara pada 11 September 2025. Pada momentum tersebut, panitia akan membagikan berbagai hadiah bagi para peserta lomba serta menyajikan acara inti berupa pagelaran budaya Sunda.

Pertunjukan wayang golek akan menjadi penutup kemeriahan JIMAT Festival, menghadirkan dalang kondang Dadan Sunandar Sunarya, putra dari maestro Giri Harja 3. Pagelaran ini diharapkan menjadi penguat identitas budaya Sunda yang terus dijaga di tengah perkembangan zaman. (Wieta)

IMG-20250816-WA0031

Semarak Festival “Cisarua Bisa” 2025: Dari Panggung Seni Hingga Pemberdayaan Ekonomi Warga

, 0

Jayantara-News.com, Bandung Barat 

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Kecamatan Cisarua menggelar Festival “Cisarua Bisa” 2025 di Lapangan Hijau SPN, Sabtu (16/8/2025). Festival ini menghadirkan semarak seni, bazar UMKM, hingga kegiatan sosial yang melibatkan delapan desa di wilayah Cisarua.

Rangkaian acara diawali dengan penanaman pohon dan gerak jalan santai yang diikuti masyarakat dari berbagai kalangan. Aktivitas tersebut bukan hanya memeriahkan perayaan, tetapi juga mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan dan gaya hidup sehat.

Memasuki siang hari, suasana bergeser ke panggung utama yang menampilkan kreasi seni dan budaya dari desa-desa peserta. Camat Cisarua, Herman Permadi, menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar hiburan tahunan.

> “Konsep kegiatan di Kecamatan Cisarua lebih banyak menampilkan peran serta masyarakat. Ada gelar UMKM, pertunjukan seni budaya, serta berbagai bentuk kreativitas dan inisiatif warga,” ujarnya.

Lebih lanjut, Herman menambahkan bahwa festival ini juga menjadi wujud rasa syukur masyarakat dalam menyambut kemerdekaan.

> “Selain menumbuhkan semangat kebersamaan, kegiatan ini diarahkan untuk memperkuat aktivitas ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM, sesuai dengan arahan Presiden,” tuturnya.

Di area lapangan, kemeriahan terasa dari deretan stand UMKM yang menawarkan produk lokal. Mulai dari kuliner khas, bakso, seblak, sosis, hingga burger, hingga kerajinan tangan, busana, dan aneka produk unggulan desa. Suasana semakin semarak dengan umbul-umbul merah putih, sementara kenyamanan pengunjung terjaga berkat dukungan dua unit ambulans di lokasi.

Festival ini juga menyuguhkan beragam agenda hiburan, mulai dari pentas seni, pemberian door prize, hingga wawancara khusus dengan pemenang Duta GenRe Kecamatan Cisarua oleh Ketua TP-PKK, Lidiarni Wini. Puncaknya, seluruh kepala desa naik ke panggung bersama Camat Herman Permadi untuk menyerahkan hadiah kepada peserta terbaik.

Kehadiran delapan desa memperlihatkan potensi lokal masing-masing, baik di bidang seni, budaya, maupun produk UMKM. Panitia bahkan menyiapkan dewan juri untuk menilai penampilan desa, sebagai motivasi agar masyarakat terus melestarikan budaya sekaligus meningkatkan kualitas karya.

Festival ini sukses terselenggara berkat dukungan berbagai sponsor, di antaranya Bank BJB, Biofarma, Djong Design, Mogan Production, The Nice Park, Dapur Dinar, Dusun Bambu, The Plantation, Saung BBC, Mahkota Sangkuriang, Grace Rose Farm, SPN, dan Ranch Mart. Kehadiran para mitra ini mencerminkan kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

Menutup wawancara, Herman Permadi berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin.

> “Mudah-mudahan Festival ‘Cisarua Bisa’ dapat digelar setiap tahun dengan konsep lebih variatif dan melibatkan lebih banyak pelaku usaha agar dampak ekonominya semakin terasa,” ucapnya.

Dengan antusiasme warga yang begitu tinggi, Festival “Cisarua Bisa” 2025 membuktikan bahwa semangat kemerdekaan dapat diwujudkan tidak hanya melalui upacara formal, tetapi juga lewat kebersamaan, kreativitas, dan pemberdayaan ekonomi lokal. (Nuka)

IMG-20250814-WA0038

Desa Mekarwangi Tampil Gemilang, Angkat Potensi Lokal di Lembang Street Carnival 2025

, 0

Jayantara-News.com, Lembang

Desa Mekarwangi berhasil mencuri perhatian publik dalam Lembang Street Carnival 2025 yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Ratusan warga yang dikenal sebagai penghasil wajit terenak di Lembang memadati jalan utama, menampilkan parade budaya penuh warna yang memadukan kekayaan lokal dan kebanggaan masyarakat.

Sorotan utama datang ketika Kepala Desa Mekarwangi, Enjang Sumpena, menaiki sisingaan yang dipanggul empat orang. Bagi warga, momen ini bukan sekadar hiburan, melainkan simbol kepemimpinan yang dekat dengan rakyat sekaligus penghormatan pada tradisi Sunda yang telah mengakar kuat di desa.

Camat Lembang, Bambang Eko, yang hadir bersama istrinya, Maya, memberikan apresiasi penuh. “Karnaval ini adalah wujud nyata gotong royong dan kebersamaan kita. Di usia 80 tahun kemerdekaan, semangat ini menjadi modal berharga untuk membangun Lembang yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.

Parade Mekarwangi memamerkan produk unggulan seperti pisang ambon jumbo dan wajit berbahan gula aren murni. Keduanya tidak sekadar menjadi komoditas, tetapi juga simbol kearifan lokal dalam mengolah hasil bumi menjadi cita rasa otentik. Sayuran segar dan kerajinan tangan turut diarak, menunjukkan ragam potensi desa yang bernilai ekonomi.

Berbagai ornamen dan figur memperkaya penampilan karnaval. Figur tikus menjadi pengingat kerja keras, burung garuda melambangkan patriotisme, sisingaan merepresentasikan keberanian, calung mengajak melestarikan musik tradisional, sementara lodong lahang menjadi simbol gotong royong yang tetap hidup di tengah masyarakat.

Keterlibatan Mekarwangi dalam karnaval menjadi ajang promosi yang potensial. Wajit yang telah tersohor berpeluang menjangkau pasar wisatawan lebih luas, sementara pisang ambon jumbo menjadi daya tarik baru bagi pengunjung. Partisipasi ini juga mencerminkan komitmen desa dalam membina pemuda melalui olahraga, kesenian, dan keterampilan produktif.

Partisipasi ratusan warga dari seluruh RW di Mekarwangi membuktikan bahwa perayaan kemerdekaan dapat dilakukan dengan ekspresi kreatif yang mengangkat potensi lokal. Kehadiran Kepala Desa Enjang Sumpena di atas sisingaan menjadi simbol kepemimpinan yang mengayomi, menginspirasi, dan memupuk semangat kolektif.

Melalui perpaduan budaya, produk unggulan, dan gotong royong, Desa Mekarwangi menunjukkan bahwa mempertahankan identitas sambil berkembang adalah bentuk kemerdekaan yang sejati. Lembang Street Carnival 2025 pun menjadi panggung promosi sekaligus cermin bagi desa-desa lain untuk terus berkontribusi dalam pembangunan yang berkarakter dan berdaya saing. (Nuka)

IMG-20250814-WA0037

Desa Sukajaya Pukau Ribuan Warga di Lembang Street Carnival ke-80: Perayaan Kemerdekaan Penuh Warna dan Gotong Royong

, 0

Jayantara-News.com, Lembang

Ribuan warga tumpah ruah memenuhi jalanan Lembang dalam Lembang Street Carnival 2025, Rabu (13/8), yang digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Di antara seluruh peserta, Desa Sukajaya menjadi sorotan utama berkat partisipasi terbesar dan kekompakan yang mengagumkan.

Tahun ini, Desa Sukajaya mengirimkan peserta dari tujuh Rukun Warga (RW), meningkat dari lima RW pada tahun sebelumnya, sekaligus mempertahankan tradisi sebagai juara karnaval tahun lalu. Sekitar 3.000 warga ikut memeriahkan arak-arakan, menjadi bukti nyata semangat kebersamaan dan rasa cinta tanah air yang tinggi.

Kepala Desa Sukajaya, Asep Jembar Rahmat, bersama istri dan perangkat desa, turut berjalan bersama warga. Camat Lembang, Bambang Eko, yang hadir bersama istri, Maya, memberikan apresiasi atas semangat kolektif tersebut.

> “Karnaval ini adalah wujud nyata gotong royong dan persatuan kita. Di usia ke-80 kemerdekaan, semangat seperti ini menjadi modal berharga untuk membangun Lembang yang lebih maju dan sejahtera,” ujar Bambang Eko.

Tak sekadar pawai, setiap penampilan dari Desa Sukajaya sarat makna. Burung Garuda dengan tulisan Pancasila di dadanya menjadi simbol teguhnya ideologi bangsa. Figur-figur tradisional seperti Cepot, Hanoman, dan Maung Putih menegaskan nilai kepahlawanan dan kearifan lokal, sementara mobil hias berhiaskan bunga asli memancarkan keindahan alam.

Kreativitas juga terlihat dari penampilan Ogoh-ogoh, barongsay, hingga kostum daur ulang yang menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Perpaduan budaya, seni, dan pesan moral ini menciptakan kemeriahan yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga memperkuat rasa persatuan.

Lembang Street Carnival ke-80 ini kembali membuktikan bahwa perayaan kemerdekaan bukan sekadar tradisi, tetapi juga panggung bagi masyarakat untuk meneguhkan identitas bangsa dengan kebersamaan, kreativitas, dan semangat gotong royong yang tiada henti. (Nuka)

IMG-20250814-WA0000

Lembang Street Carnival 2025: Pesta Rakyat, Panggung Budaya, dan Simbol Kebersamaan di HUT RI ke-80

, 0

Jayantara-News.com, Lembang

Mengusung tema “Lembang Festival Art’ulistiwa 2025”, Lembang Street Carnival kembali hadir memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Rabu (13/8). Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Raya Lembang, menyaksikan pawai berwarna-warni yang tidak hanya membangkitkan semangat kebangsaan, tetapi juga merefleksikan kekayaan budaya serta potensi dari setiap desa di Kecamatan Lembang.

Dalam sambutan pembukaan, Camat Lembang, Bambang Eko, didampingi istrinya, Maya, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi seluruh pihak.

> “Karnaval ini adalah wujud nyata dari gotong royong dan kebersamaan kita. Di usia ke-80 kemerdekaan, semangat ini menjadi modal berharga untuk terus membangun Lembang yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.

Pawai dibuka oleh iringan SDN 2 Lembang, disusul partisipasi sekolah lain dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga SMK, perangkat desa, unsur TNI–Polri, serta komunitas masyarakat. Ketua Panitia, Agus Karyana, menegaskan bahwa karnaval ini sejalan dengan konsep World Carnival yang memadukan potensi budaya dengan geliat ekonomi kreatif.

> “Kami ingin menunjukkan bahwa Lembang kaya akan potensi yang patut dibanggakan,” ungkapnya.

Parade menampilkan ragam atraksi budaya tradisional seperti gamelan, calung, sisingaan, kuda lumping, debus, barongsai, hingga gunungan pewayangan. Komunitas ekstrakurikuler, mulai dari karate, PMR, hingga science club, turut meramaikan suasana, menjadi wadah ekspresi sekaligus sarana pelestarian budaya lokal.

Kepala desa pun hadir dengan gaya unik, ada yang menaiki sisingaan, vespa, hingga berjoget di atas mobil hias. Beberapa membawa hasil bumi sebagai simbol apresiasi kepada pemerintah atas pendampingan dalam memajukan pertanian dan kemakmuran desa.

Barisan ogoh-ogoh dan replika raksasa, seperti tikus raksasa sebagai pesan antikorupsi, macan putih, burung garuda setinggi lima meter, serta buaya sepanjang 30 meter, menambah daya tarik sekaligus menyampaikan kritik sosial lewat balutan seni.

Potensi 16 Desa Jadi Sorotan

Masing-masing desa menampilkan ciri khasnya:

Desa Cikahuripan menghadirkan Godzilla bambu setinggi tujuh meter sebagai simbol inovasi lokal.

Desa lain seperti Cibodas, Cibogo, dan Cikidang menampilkan kendaraan hias, hasil bumi, stroberi, sayuran dataran tinggi, kerajinan bambu, hingga kesenian khas.

Para pelajar dan komunitas mengangkat potensi lokal dari berbagai bidang, mulai dari sains, desain, olahraga, hingga pariwisata, menunjukkan upaya promosi yang tumbuh dari akar rumput.

Selain menanamkan rasa cinta tanah air, karnaval ini menjadi ajang promosi wisata dan potensi desa. Dukungan sponsor lokal, seperti Angkringan Teh Ita, membuka peluang bagi UMKM untuk berkembang. Rekayasa lalu lintas oleh kepolisian dan Dinas Perhubungan memastikan kelancaran acara melalui contra flow dan penutupan arus di titik tertentu.

Karnaval ini menjadi ruang berkumpul seluruh elemen masyarakat, pelajar, aparat, komunitas, hingga perangkat desa, untuk merayakan kemerdekaan. Kostum merah-putih, bendera raksasa di Tebing Gunung Batu, hingga simbol Pancasila dan burung garuda mempertegas pesan nasionalisme dan identitas bangsa.

Lembang Street Carnival 2025 lebih dari sekadar perayaan 17 Agustus. Ia adalah refleksi semangat warga Lembang yang memadukan budaya, kreativitas, potensi desa, dan nasionalisme dalam satu panggung. Dengan antusiasme besar dan keberlanjutan acara, Lembang membuktikan bahwa budaya dan inovasi lokal mampu menjadi magnet wisata sekaligus penggerak ekonomi rakyat. (Nuka)

IMG-20250813-WA0056

Kontes Kambing Bengbulang 2025: Semarak HUT RI ke-80 dan Kebangkitan Ekonomi Peternak

, 0

Jayantara-News.com, Cilacap

Sorak sorai dan tawa riuh memenuhi Lapangan Dusun Cipicung, Desa Bengbulang, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, pada Rabu (13/8/2025). Dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Desa Bengbulang kembali menggelar Kontes Kambing, tradisi tahunan yang kini memasuki tahun ketiga.

“Kegiatan ini merupakan wujud gotong royong pemerintah desa bersama para peternak, didukung oleh swadaya masyarakat serta bantuan anggaran dari Pemdes,” ujar Kepala Desa Bengbulang, Sudiro, di sela acara.

Kontes ini dihadiri oleh Ketua Komisi C DPRD Cilacap, Mitra Patriasmoro, beserta jajaran Forkompimcam Karangpucung.

Sudiro menegaskan, kegiatan ini merefleksikan identitas Desa Bengbulang sebagai sentra petani dan peternak. Menurutnya, alokasi dana desa untuk ketahanan pangan dikelola dengan hati-hati dan tepat sasaran.

“Saya berharap pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dapat lebih memperhatikan serta memprioritaskan anggaran demi kemajuan desa kami,” ungkapnya. Ia juga menyinggung peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan di sekitar wilayah mereka.

Apresiasi serupa disampaikan Mulyadi Tanjung (Bang Buyung), warga setempat, yang menilai inisiatif ini membangkitkan semangat sekaligus menggerakkan perekonomian masyarakat. Ia berharap desa-desa lain di Karangpucung dapat meniru langkah Bengbulang, mengingat besarnya potensi peternakan di wilayah tersebut.

Di balik kemeriahan lomba, para peternak menyimpan harapan besar. Mereka meyakini sektor peternakan dapat menjadi pilar ekonomi desa dan berharap pemerintah daerah memberikan dukungan yang lebih intensif, mulai dari pelatihan beternak modern, kemudahan akses permodalan, hingga pendampingan teknis agar hasil ternak mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Harapan ini sejalan dengan potensi Karangpucung yang dikenal sebagai salah satu wilayah dengan pasar hewan terbesar di Jawa Tengah.

Kontes Kambing Bengbulang bukan hanya ajang adu kualitas ternak terbaik, melainkan simbol kemandirian, gotong royong, dan optimisme warga. Melalui perhatian dan dukungan pemerintah, sektor peternakan diharapkan dapat berkembang pesat, membawa kesejahteraan bagi masyarakat desa. (Mulyadi Tanjung)

IMG-20250813-WA0010

Muara Madasari Pangandaran: Surga Wisata Kuliner Tersembunyi

, , 0

Jayantara-News.com, Pangandaran  

Di ufuk selatan Pangandaran, ombak Pantai Madasari berkejaran lembut menyapa pasir, seolah membisikkan kisah lama pada angin yang lewat. Di ujung pantainya, mengalir tenang sebuah muara kecil sepanjang lima ratus meter, yang kini disulam menjadi surga wisata kuliner nan menawan. Walau pembangunan belum sepenuhnya rampung, pesonanya sudah mulai memanggil hati para pengelana.

Indra, Ketua Forum Masyarakat Peduli Wisata, memandang kawasan ini seperti permata yang tengah diasah. Ia menuturkan, kelak kawasan wisata kuliner terpadu ini akan berdiri anggun dengan rumah makan yang menggoda selera, rest area untuk melepas lelah, musholla yang menenangkan jiwa, serta ragam wahana yang merangkai cerita bahagia bagi setiap pengunjung.

Tak hanya membangun rasa, pembangunan ini juga menghidupkan harapan. Tenaga kerja lokal diberdayakan, Tembok Penahan Tebing (TPT) tegak melindungi daratan dari amukan pasang, dan cahaya dari 48 tiang listrik akan menerangi sepanjang 2,5 kilometer jalan menuju surga kecil ini. Bahkan, sinyal wifi akan menari di udara, menghubungkan senyum wisatawan dengan dunia.

“Kami berharap pembangunan ini dapat berjalan lancar dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi warga serta setiap hati yang singgah,” tutur Indra, matanya memantulkan sinar keyakinan yang tak pernah padam. (Red)

IMG-20250812-WA0066

Semarak Karnaval SDN Wangunsari 3 Lembang: Sambut Meriah HUT RI ke-80 dengan Tema “Cinta Tanah Air Kemerdekaan”

, 0

Jayantara-News.com, Lembang

Suasana meriah mewarnai SDN Wangunsari 3 yang beralamat di Kampung Tugulaksana RT 03 RW 11, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dalam rangka memperingati HUT RI ke-80 tahun ini. Dengan mengusung tema “Cinta Tanah Air Kemerdekaan”, seluruh siswa, guru, dan orang tua murid berbaur dalam semangat kebersamaan melalui acara karnaval.

Sejak pukul 07.00 WIB, kegiatan diawali dengan doa bersama, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “17 Agustus” serta yel-yel antar kelas. Seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 tampil antusias dan penuh keceriaan.

Saat dikonfirmasi, Ahmad Jaelani, S.Pd., guru kelas 3 SDN Wangunsari 3, menjelaskan rangkaian kegiatan yang dibagi per jenjang, di antaranya:

Kelas 1 & 2: Profesi, cita-cita, dan pertanian

Kelas 3: Makhluk hidup

Kelas 4: Semangat belajar

Kelas 5: Budaya Sunda

Kelas 6: Bhinneka Tunggal Ika

Rute karnaval dimulai dari SDN Wangunsari 3, melewati Babakan Bandung Punclut, Jalan Tugulaksana, dan berakhir di Lapangan OBC. Acara ini melibatkan kolaborasi antara pihak sekolah, guru, siswa, orang tua murid, Karang Taruna, serta masyarakat sekitar.

“Insyaallah, tahun berikutnya SDN Wangunsari 3 akan kembali menggelar acara ini dengan kemeriahan yang lebih besar,” ujar Ahmad Jaelani optimistis.

Di tempat terpisah, Ketua Komite SDN Wangunsari 3, Deden Dani, yang mewakili para orang tua murid, menyampaikan apresiasinya.

“Kami sangat berterima kasih kepada jajaran guru yang telah menyelenggarakan peringatan HUT RI ke-80 ini. Semoga kegiatan ini semakin mempererat hubungan antara orang tua murid dan para guru,” tuturnya. (Miharja)

Load More

Back To Top
©2024 Jayantara News. All Rights Reserved. Published by www.eda.co.id
error: Content is protected !!