Menu

Kesehatan

IMG-20250913-WA0027~2

Menkes Luncurkan Program Menuju Indonesia Bebas Karies di Bandung Barat: Tekankan Pentingnya Kesadaran Sikat Gigi Sejak Dini

, 0

Jayantara-News.com, Bandung Barat

Program nasional Menuju Indonesia Bebas Karies resmi diluncurkan di SMPN 3 dan Puskesmas Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Sabtu (13/9). Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, bersama jajaran pejabat pusat dan daerah, serta ratusan siswa SMP dan SD.

Dalam sambutannya, Menkes Budi menyoroti masih tingginya angka masalah kesehatan gigi di Indonesia.

“Lebih dari 40 persen masyarakat Indonesia mengalami sakit gigi. Nilai DMFT (jumlah gigi rusak, hilang, atau ditambal) mencapai 7,1, angka yang cukup memprihatinkan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, menjaga kesehatan gigi bisa dimulai dari kebiasaan sederhana, yakni menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur malam.

Menkes juga menyinggung keterbatasan tenaga medis di Jawa Barat. Dari sekitar 1.000 puskesmas, masih ada 200 yang belum memiliki dokter gigi. “Ke depan, jumlah dokter gigi di puskesmas akan terus ditambah agar layanan kesehatan gigi lebih merata,” jelasnya.

Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Menteri Kesehatan. Menurutnya, program ini harus menjadi gerakan bersama demi masa depan generasi muda yang lebih sehat.

“Kami merasa bangga sekaligus bersemangat. Program ini harus sukses demi kesehatan gigi anak-anak Indonesia,” ujarnya.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pentas seni, antara lain penampilan Yuni Shara serta tari jaipongan oleh siswa SMPN 3 Parongpong. Untuk menarik minat generasi muda, panitia menggelar lomba video kreatif.

Pada kategori puskesmas, juara pertama diraih oleh UPTD Puskesmas Jatibening, disusul Puskesmas Eban (NTT) dan Puskesmas Blang Bintang. Sementara pada kategori umum, Abdul Hadi meraih juara pertama, Fathurahman juara dua, dan Kuratun juara tiga. Para pemenang berhak atas piagam dan hadiah uang tunai.

Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, serta drg. Devia, pendiri Devya Dental Clinic yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial kesehatan gigi.

Acara berlangsung khidmat dan interaktif. Selain disaksikan langsung masyarakat sekitar, kegiatan ini juga ditayangkan melalui Zoom Meeting ke berbagai pelosok tanah air sehingga gaungnya dapat dirasakan lebih luas.

Program Menuju Indonesia Bebas Karies diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi sejak dini. Dengan langkah sederhana namun konsisten, Indonesia menargetkan generasi mendatang tumbuh sehat, percaya diri, dan terbebas dari masalah karies. (Nuka)

IMG-20250718-WA0001

Saat Tawa Kecil Diuji Derita: Kisah Sakhiya, Balita Kecil dari Pangandaran yang Berjuang Melawan Leukemia

, 0

Jayantara-News.com, Pangandaran

Di balik senyum mungil seorang gadis kecil bernama Sakhiya Raifa Afifah, tersimpan kisah perjuangan yang memilukan. Usianya baru 4 tahun 10 bulan, namun ia sudah harus menghadapi kenyataan pahit: kanker leukemia stadium 4 telah menggerogoti tubuh kecilnya.

Sakhiya, anak dari pasangan Adi Gian Aprilianto dan Sahrotul Hidayah, awalnya tumbuh layaknya balita pada umumnya. Ia bermain dengan riang, tertawa lepas, dan memancarkan keceriaan yang khas. Namun semua berubah ketika gejala demam, batuk, dan pilek berkepanjangan mulai muncul. Yang awalnya dikira flu biasa, ternyata menjadi awal dari sebuah ujian besar bagi keluarga ini.

“Awalnya kami tak menyangka. Tapi setelah muncul benjolan di leher dan kondisinya semakin lemas, kami langsung bawa ke rumah sakit,” tutur Adi dengan nada getir.

Setelah menjalani berbagai pemeriksaan medis di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, vonis itu pun datang: leukemia stadium lanjut. Dunia seolah runtuh bagi kedua orang tuanya. Harapan mereka seketika berubah menjadi kecemasan, ketakutan, dan pertarungan panjang demi menyelamatkan buah hati tercinta.

Sejak saat itu, hidup keluarga ini berubah total. Mereka meninggalkan rumah di Pangandaran dan menetap sementara di Yogyakarta demi mendampingi Sakhiya menjalani kemoterapi, transfusi darah, dan pemantauan intensif.

Namun perjuangan medis hanyalah satu sisi dari cerita ini. Di sisi lain, beban finansial yang berat kini menambah luka. Meski BPJS menanggung sebagian biaya, masih banyak kebutuhan yang harus dibayar sendiri: obat-obatan non-cover, biaya akomodasi, transportasi, dan kebutuhan harian di luar rumah sakit.

“Kami sudah menjual semua yang kami bisa. Kami benar-benar berjuang, tapi di titik ini kami tak sanggup sendiri. Kami butuh bantuan,” ucap Sahrotul dengan suara tertahan.

Kini, harapan kesembuhan Sakhiya tak hanya bertumpu pada tim medis, tapi juga pada kepedulian kita semua. Bantuan sekecil apa pun sangat berarti bagi kelangsungan pengobatannya.

Bagi masyarakat yang ingin berbagi dan meringankan beban keluarga kecil ini, donasi dapat disalurkan melalui:

Bank Mandiri

Nomor Rekening: 1770013972242

Atas Nama: Adi Gian Aprilianto

Untuk konfirmasi donasi: Agus Giantoro (Agit) – 0877-1995-8496

Tak ada balasan setimpal untuk kebaikan hati para dermawan, kecuali doa tulus dari keluarga agar setiap bantuan dibalas dengan limpahan rezeki dan kesehatan. Mari bersama menjadi bagian dari perjuangan Sakhiya agar ia bisa kembali bermain, tumbuh, dan meraih masa depan yang layak untuk anak seusianya. (Red/Nana JN)

IMG-20250715-WA0053

Lewat CSR, PT Toppan Plasindo Lestari Hadirkan Solusi Krisis Air Bersih di Karawang

, , 0

Jayantara-News.com, Karawang  

Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, PT Toppan Plasindo Lestari menyerahkan bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa sarana air bersih kepada warga Dusun II Kampung Sadang RT 03/03, Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, pada Selasa (15/7/25).

Bantuan tersebut berupa pembangunan sumur bor sedalam 80 meter lengkap dengan dua bak penampungan air, yang diharapkan dapat menjadi solusi kebutuhan air bersih warga setempat.

Serah terima fasilitas air bersih ini dihadiri Kepala Pabrik PT Toppan Plasindo Lestari, Kapolsek Purwasari, Sekretaris Camat Purwasari, Kepala Desa Purwasari beserta perangkat desa, Anggota DPRD Karawang Komisi II Fraksi PKS Dede Mulyana, serta masyarakat sekitar.

Samuel, perwakilan PT Toppan Plasindo Lestari, menyampaikan bahwa bantuan ini bukanlah yang pertama kali diberikan perusahaannya. Namun, kali ini mereka fokus memenuhi kebutuhan yang betul-betul mendesak.

> “Salah satunya kebutuhan air bersih. Karena kualitas air di daerah sini memang kurang bagus dan belum terjangkau layanan PDAM, maka kami hadir dengan memberikan fasilitas air bersih yang layak,” ujar Samuel kepada awak media.

Ia berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh warga. Samuel juga menegaskan, perusahaan akan terus membuka ruang komunikasi dengan masyarakat.

> “Fasilitas ini sepenuhnya kami serahkan untuk dikelola warga, bebas digunakan 24 jam. Ke depan kami siap terus mendukung kebutuhan bersama yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Purwasari bersama Ketua RT setempat mengucapkan terima kasih kepada PT Toppan Plasindo Lestari atas perhatian dan kepeduliannya terhadap warga.

> “Air bersih ini sangat diharapkan karena kualitas air di sini memang belum layak konsumsi. Bantuan ini menjadi solusi agar masyarakat bisa menikmati air sehat dan bersih,” ujar Kepala Desa.

Apresiasi serupa juga disampaikan Dede Mulyana, Anggota DPRD Karawang Komisi II Fraksi PKS.

> “Kami sangat mengapresiasi langkah PT Toppan Plasindo Lestari yang telah mengalokasikan CSR-nya untuk menyediakan sarana air bersih bagi masyarakat. Semoga ini dapat terus berkelanjutan, baik oleh perusahaan ini maupun perusahaan-perusahaan lainnya, demi membantu mengatasi persoalan warga,” pungkasnya. (DJ)

IMG-20250715-WA0036

Gedung Baru RSU Bina Sehat Resmi Berdiri: Tambah Kapasitas, Jawab Kebutuhan 3,7 Juta Warga Kabupaten Bandung

, 0

Jayantara-News.com, Kab. Bandung

Gedung baru Rumah Sakit Umum (RSU) Bina Sehat Dayeuhkolot resmi diresmikan oleh Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb, pada Selasa (15/7), bertempat di kompleks RSU Bina Sehat, Dayeuhkolot.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Ali Syakieb yang hadir mewakili Bupati Bandung menyampaikan rasa bangga dan bahagianya bisa menyaksikan langsung peresmian gedung baru ini.

> “RSU Bina Sehat memiliki visi yang mulia, yaitu menjadi rumah sakit umum dengan layanan prima dan menjadi pilihan utama rujukan masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung. Hal ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat kita,” ujar Ali.

Ia menegaskan, dengan jumlah penduduk Kabupaten Bandung yang kini mencapai 3,7 juta jiwa, kebutuhan terhadap sarana dan prasarana kesehatan semakin mendesak. Kehadiran gedung baru RSU Bina Sehat bukan hanya menambah kapasitas ruang pelayanan, tetapi juga memperkuat daya dukung sistem kesehatan daerah.

Sementara itu, Direktur RSU Bina Sehat, dr. Hj. Windy, Sp.OG, mengungkapkan bahwa pembangunan gedung baru ini merupakan jawaban atas berbagai keterbatasan gedung lama, seperti ruang tunggu yang sempit dan ruang rawat inap yang sering penuh.

> “Pada gedung baru ini ada penambahan 59 tempat tidur. Lalu di lantai 2 tersedia 12 poli, sementara di lantai 1 terdapat 5 poli spesialis. Kami juga sedang merekrut dokter spesialis kulit dan jantung agar pelayanan semakin lengkap,” terang dr. Windy.

Ia juga menyampaikan terima kasih serta apresiasi setinggi-tingginya kepada Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb atas kehadiran dan dukungan penuh dalam peresmian ini.

Kegiatan peresmian gedung baru RSU Bina Sehat ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wakil Bupati Bandung, dilanjutkan pengguntingan pita. Setelah itu, Wakil Bupati bersama Direktur RSU Bina Sehat meninjau langsung kondisi gedung baru. Acara berlangsung dengan tertib, aman, dan sukses. (DY)

Screenshot_20250622-194604

Populasi Meledak, Pemkot Bandung Targetkan 1.000 Kucing Liar Disterilisasi

, 0

Jayantara-News.com, Bandung  

Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menargetkan sterilisasi terhadap 1.000 ekor kucing liar hingga akhir tahun 2025. Program ini digulirkan sebagai langkah konkret mengendalikan populasi kucing liar yang kian tidak terkendali di berbagai wilayah kota.

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menjelaskan bahwa program sterilisasi ini tengah berjalan dan akan dilaksanakan secara bertahap di seluruh kelurahan.

> “Saat ini kita sedang jalankan program dengan target 1.000 ekor hingga akhir tahun. Tujuannya untuk mengendalikan jumlah kucing liar yang jumlahnya cukup besar di Bandung,” ujarnya, Kamis (20/6/2025).

Dalam pelaksanaannya, petugas akan menyisir wilayah-wilayah kelurahan untuk menangkap kucing liar, memeriksa kondisi kesehatannya, lalu melakukan tindakan sterilisasi. Setelah dinyatakan sehat, kucing-kucing tersebut akan dikembalikan ke lingkungan asalnya.

> “Kita tangkap, periksa kesehatannya, lalu disterilkan. Setelah sehat, dilepas kembali,” jelas Gin Gin.

Keberadaan kucing liar yang tak terkendali selama ini kerap menjadi sorotan publik. Salah satu faktor yang memperparah kondisi ini adalah kebiasaan sebagian masyarakat yang memberi makan kucing liar di tempat umum.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meminta warga agar lebih bijak dalam memperlakukan kucing liar, termasuk dalam hal pemberian makanan.

> “Ini soal kebiasaan. Belum ada riset yang menyebut dampak positif atau negatifnya secara ilmiah. Tapi yang paling terasa, sisa makanan kucing bikin lingkungan jadi kotor,” ungkap Farhan.

Ia menyayangkan banyaknya makanan yang diberikan tidak dihabiskan oleh kucing, dan sisanya jarang dibersihkan. Akibatnya, lingkungan menjadi tercemar, terlebih bila makanan dibiarkan begitu saja di pinggir jalan.

> “Walaupun jenis makanan tertentu bisa larut saat hujan, tetap saja itu jadi kotoran,” tambahnya.

Farhan juga menegaskan bahwa pemberian makan secara sembarangan turut mendorong keberlangsungan dan peningkatan produktivitas populasi kucing liar.

Sebagai solusi, ia mengimbau warga Bandung yang menyayangi kucing agar memeliharanya di rumah dan rutin memeriksakan kesehatannya ke fasilitas pemerintah.

> “Kalau sayang kucing, lebih baik dipelihara di rumah dan diperiksakan ke DKPP agar sehat dan tidak menjadi masalah lingkungan,” pungkasnya. (Restu)

IMG-20250618-WA0058

Respons Cepat Dinas Kesehatan Pangandaran: Evaluasi, Teguran, dan Pendekatan Kemanusiaan

, 0

Jayantara-News.com, Pangandaran 

Duka menyelimuti keluarga di Kabupaten Pangandaran setelah seorang balita yang sempat menjalani perawatan di Puskesmas Babakan dinyatakan meninggal dunia usai dirujuk ke RSUD Pandega. Peristiwa memilukan ini sontak menggugah perhatian publik dan pemerintah daerah, terutama Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran.

Kepala Dinas Kesehatan Pangandaran, Yadi Sukmayadi, angkat bicara sekaligus menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian tragis tersebut. Ia mengakui adanya kekhawatiran publik terkait dugaan penanganan yang kurang optimal di tahap awal perawatan di Puskesmas.

“Saya turut berdukacita. Ini menjadi tanggung jawab moral saya sebagai atasan. Kami langsung melakukan evaluasi, pembinaan, hingga teguran terhadap pihak terkait,” ujar Yadi saat dikonfirmasi Jayantara-News.com di kantornya, Rabu (18/6/2025). 

Dalam evaluasi internal yang digelar sesaat setelah kabar duka tersebut mencuat, Yadi menegaskan pentingnya respons cepat terhadap kondisi kritis pasien, khususnya anak-anak.

“Kalau ada pasien yang perlu penanganan segera, harus ditindaklanjuti dengan cepat. Tidak ada kompromi dalam soal nyawa,” tegasnya. 

Sebagai bentuk tanggung jawab dan pendekatan kemanusiaan, Yadi menginstruksikan kepada tim medis Puskesmas untuk menjalin komunikasi dengan keluarga korban. Langkah ini telah dilakukan, dan pihak puskesmas disebut telah menemui keluarga duka secara langsung.

“Alhamdulillah, pihak Puskesmas sudah menemui keluarga dan turut menyampaikan bela sungkawa. Ini langkah awal untuk membangun pelayanan dan terus memperbaiki kinerja untuk masyarakat,” tambahnya.

Yadi pun menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses evaluasi dan reformasi layanan di seluruh fasilitas kesehatan di bawah kewenangannya. “Kami akan tingkatkan kinerja pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat,” pungkasnya. (Nana JN)

Screenshot_20250529-221703

Hal yang Disepelekan: Cuma Jalan Kaki 30 Menit Sehari, Bisa Selamatkan Hidup Anda!

, , 0

Jayantara-News.com, Bandung

Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat dan penuh tekanan, menjaga kesehatan sering kali terabaikan. Padahal, solusi sederhana seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari bisa membawa dampak besar bagi tubuh dan pikiran kita.

Berjalan kaki adalah aktivitas fisik ringan yang mudah dilakukan siapa saja, di mana saja, dan tanpa biaya. Meski tampak sepele, manfaatnya luar biasa. Dengan konsistensi, jalan kaki 30 menit setiap hari mampu meningkatkan kesehatan secara menyeluruh, mulai dari kinerja jantung hingga kesehatan mental.

Manfaat Utama Jalan Kaki Setiap Hari:

1. Menjaga Kesehatan Jantung

Jalan kaki secara teratur dapat memperkuat jantung, menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan sirkulasi darah. Hal ini secara langsung mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

2. Mengontrol Gula Darah dan Diabetes

Aktivitas fisik ringan seperti berjalan membantu otot menyerap glukosa lebih efektif, yang sangat bermanfaat untuk penderita diabetes tipe 2 maupun untuk mencegahnya.

3. Menurunkan Risiko Kanker

Studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik teratur, termasuk jalan kaki, dapat menurunkan risiko kanker payudara dan kanker usus besar.

4. Meredakan Nyeri Sendi dan Mencegah Osteoporosis

Jalan kaki membantu melumasi sendi dan memperkuat otot-otot di sekitarnya. Ini sangat baik untuk penderita radang sendi atau mereka yang berisiko mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis).

5. Mengurangi Risiko Depresi dan Kecemasan

Berjalan kaki juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Aktivitas ini merangsang pelepasan endorfin, hormon kebahagiaan, yang dapat meningkatkan suasana hati dan meredakan stres.

6. Membantu Menurunkan Berat Badan

Dengan berjalan selama 30 menit, seseorang bisa membakar sekitar 150 kalori, tergantung berat badan dan kecepatan jalan. Jika dilakukan rutin, ini berkontribusi signifikan terhadap pengendalian berat badan.

7. Meningkatkan Sistem Imun

Jalan kaki membantu meningkatkan respons imun tubuh, sehingga lebih siap melawan infeksi dan penyakit ringan seperti flu dan pilek.

Penyakit yang Dapat Diredakan atau Dicegah dengan Jalan Kaki Teratur:

– Penyakit jantung dan hipertensi

– Diabetes tipe 2

– Obesitas

– Radang sendi dan nyeri punggung ringan

– Osteoporosis

– Gangguan kecemasan dan depresi ringan

– Kolesterol tinggi

– Masalah pencernaan ringan seperti sembelit

Menjadikan jalan kaki 30 menit sebagai rutinitas harian adalah salah satu keputusan terbaik untuk kesehatan jangka panjang. Tidak perlu alat mahal atau tempat khusus, cukup niat dan konsistensi. Mulailah hari ini, satu langkah kecil demi perubahan besar. (Goes)

IMG-20250410-WA0184

Serbu Wilayah Rawan TB, Dinkes Cilegon dan Puskesmas Gencarkan ACF dengan Mobil X-ray

, 0

Jayantara-News.com, Cilegon 

Dalam momentum Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia 24 Maret 2025, Dinas Kesehatan Kota Cilegon bersama jajaran Puskesmas dan mitra pembangunan menerjunkan tim ke wilayah-wilayah padat penduduk guna melakukan Active Case Finding (ACF) atau penemuan kasus aktif TB. Pemeriksaan dilakukan langsung di lapangan menggunakan mobil X-ray digital, dilanjutkan Tes Cepat Molekuler (TCM) bagi mereka yang terindikasi positif TB.

Kegiatan ini menyasar masyarakat rentan, termasuk warga miskin perkotaan dan populasi berisiko lainnya yang sulit mengakses layanan kesehatan reguler.

Kepala Puskesmas, dr. Novita, yang turut memantau langsung pelaksanaan ACF mengatakan,

> “TB tidak bisa ditangani setengah hati. Kita harus proaktif menemukan kasus, bukan menunggu pasien datang. Dengan ACF ini, kami ingin memutus rantai penularan sedini mungkin. Deteksi dini adalah kunci.”Langkah ini sejalan dengan tema nasional Hari TB 2025: “Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis”, yang menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai eliminasi TB pada tahun 2030.

Indonesia saat ini masih menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus TB. Kota Cilegon sebagai daerah industri dengan mobilitas tinggi, menjadi salah satu titik strategis yang memerlukan pendekatan agresif dan terintegrasi.

Melalui pendekatan jemput bola ini, Pemerintah Kota Cilegon berharap semakin banyak kasus TB ditemukan lebih awal dan segera ditangani, sehingga rantai penularan bisa dihentikan secara efektif. (Wan)

IMG-20250312-WA0277

Kena Sentil Gubernur, Wali Kota Depok Langsung Nyemplung ke Sungai Bersihkan Sampah

, 0

Jayantara-News.com, Depok  

Usai mendapat teguran dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait tumpukan sampah di sekitar Kantor Wali Kota Depok, Wali Kota Supian Suri bergerak cepat. Ia langsung turun ke Kali Cabang Tengah, Jalan Margonda Raya, depan Kantor Wali Kota Depok, untuk membersihkan sampah liar.

Didampingi Kasat Pol PP Kota Depok, H. Dede Hidayat, serta jajarannya, Supian Suri menunjukkan aksi nyata dengan terjun langsung ke sungai setelah apel pagi bersama Satpol PP dan Linmas Kota Depok. Mengenakan seragam Satpol PP, ia tanpa ragu mengajak seluruh personel turun ke lokasi.

“Mari kita bersih-bersih, jangan sampai kantor kita kotor oleh sampah. Mana Satpol PP-nya? Kita harus turun dan bersihkan lingkungan!” serunya kepada jajaran ASN di lingkungan Pemkot Depok.

Sampah liar masih menjadi pemandangan umum di Kota Depok, terutama di fasilitas publik dan pinggir jalan. Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah Kali Cabang Tengah di Margonda Raya, yang penuh dengan tumpukan sampah hingga menimbulkan bau tak sedap.

“Kebersihan harus dimulai dari diri sendiri, lalu lingkungan sekitar, termasuk kantor. Saya berharap seluruh ASN bisa menjaga kebersihan,” ujar Supian Suri.

Ia juga menyoroti rendahnya kesadaran beberapa pihak dalam menjaga kebersihan. “Harusnya malu dong, Pak Gubernur saja turun langsung ke sungai, masa ini malah dibiarkan?” tegasnya.

Menjelang musim mudik, Supian Suri meminta kebersihan lingkungan segera ditingkatkan agar wajah Kota Depok tidak tercoreng oleh sampah berserakan. Sebagai langkah konkret, ia menginstruksikan seluruh kepala dinas, camat, dan lurah untuk membersihkan lingkungan kantor masing-masing setiap hari.

“Saya tidak mau lihat kantor pemerintah kotor lagi. Pastikan kebersihan tetap terjaga!” tandasnya. (Yuni)

IMG-20250312-WA0221

Transformasi Kelurahan Nyengseret Kota Bandung: Dari Literasi Qur’an hingga Pengelolaan Sampah

, , 0

Jayantara-News.com, Kota Bandung 

Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, menjadi salah satu titik pelaksanaan Program Bandung Utama Mengaji, sebuah inisiatif untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an. Program yang dimulai sejak 6 Februari ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat.

Lurah Nyengseret, Yanti, SE.

Menurut Lurah Nyengseret, Yanti, SE, masih ada warga yang belum lancar membaca Al-Qur’an. Dari hasil pre-test, teridentifikasi 10 peserta yang membutuhkan pembinaan lebih lanjut. Program ini berlangsung di Aula Kelurahan Nyengseret setiap hari pukul 09.00–12.00, dengan bimbingan ustadz dari Kantor Urusan Agama (KUA).

Selain itu, semangat mengaji juga semakin meluas. Pengajian rutin diselenggarakan di Gelora Nyengseret untuk pegawai non-ASN, sementara ASN mengikuti kajian di Masjid Al-Huquwah. Bahkan, di RW 05, anak-anak muda mulai aktif memakmurkan masjid, menandakan kebangkitan spiritual di berbagai lapisan masyarakat.

Di sisi lain, Kelurahan Nyengseret juga mencatat keberhasilan dalam pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Berseri, yang sejak Juni 2023 telah mengumpulkan lebih dari 18 ton sampah anorganik. Warga dapat menabung sampah dan menukarkannya dengan uang tunai, yang sebagian digunakan sebagai modal usaha kecil.

Inovasi lain, Sidak Panik (Simpan Candak Jemput Sampah Organik), membantu warga mengelola sampah organik dengan sistem jemput langsung. Sejak diluncurkan, program ini telah menangani lebih dari 25 ton sampah organik, yang kemudian diolah menggunakan metode magotisasi untuk dijadikan pupuk kompos dan pakan ternak.

Kesuksesan Kelurahan Nyengseret dalam membangun kesadaran keagamaan dan kepedulian lingkungan menjadi bukti bahwa kemajuan spiritual dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (Nuka)

Load More

Back To Top
©2024 Jayantara News. All Rights Reserved. Published by www.eda.co.id
error: Content is protected !!