Musrenbang Kecamatan Cililin: Menyusun RKPD 2026 untuk Pembangunan Berkelanjutan
Jayantara-News.com, Bandung Barat
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Cililin digelar pada Kamis, 20 Februari 2025, di Aula Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Forum ini bertujuan untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk unsur Muspika, Kepala Bidang Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, Ketua Apdesi, Kapolsek, Danramil, Babinsa, pengurus PKK, tokoh agama, serta perwakilan dari 11 desa di wilayah Cililin.
Prioritas Pembangunan Cililin: Visi dan Harapan
Camat Cililin, Opa Mustopa, S.H., Kp., menekankan pentingnya Musrenbang sebagai wadah strategis dalam perumusan RKPD yang selaras dengan kebutuhan masyarakat. Ia menggarisbawahi lima misi utama pembangunan Kecamatan Cililin:
1. Mewujudkan masyarakat yang religius dan agamis.
2. Meningkatkan lapangan kerja serta investasi.
3. Memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
4. Meningkatkan sektor kesehatan, budaya, dan stabilitas wilayah.
5. Menjunjung tinggi kearifan budaya lokal.
Ari Wibisana, S.IP., Kepala Bidang PSDA Bapelitbangda Kabupaten Bandung Barat, menegaskan bahwa RKPD harus selaras dengan regulasi yang berlaku, terutama Permendagri No. 86 Tahun 2018 tentang Musrenbang. Ia juga menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran serta keselarasan dengan 12 program unggulan Bupati Bandung Barat, termasuk peningkatan layanan kesehatan, pemberdayaan UMKM, serta pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Ketua Apdesi Cililin, Tedi Kusniadi, S.H., mengungkapkan sejumlah kendala yang masih dihadapi, termasuk buruknya kondisi jalan kabupaten serta permasalahan sampah yang menghambat sektor pasar. Ia berharap Musrenbang kali ini mampu melahirkan kebijakan konkret yang benar-benar direalisasikan, bukan sekadar janji politik.
Musrenbang Kecamatan Cililin resmi dibuka oleh Camat Opa Mustopa dan diharapkan mampu menghasilkan rencana pembangunan yang lebih inklusif serta berdampak nyata bagi masyarakat Cililin. (Nuka)