Nyawang Bulan, Helatan Lestari Tradisional Sunda di Kp. Bunisari Girimekar Cilengkrang Kab. Bandung
JAYANTARA NEWS, Kab. Bandung
Kampung Bunisari, Desa Girimekar, adalah salah satu wilayah yang masuk lingkup Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dan bisa jadi, di antara sekian kampung di wilayah Kecamatan Cilengkrang, hanya Kampung Bunisari lah yang masih kental dalam menjaga dan melestarikan budaya kearifan lokal.
Seperti halnya kegiatan ‘Nyawang Bulan’, yang rutin dihelat tiap pertengahan bulan hijriah. Dimana dalam kegiatan ini, berbagai macam kesenian dan budaya maupun makanan khas tradisional Sunda digelar.
Saat ditemui di lokasi, Edi Suhardi, selaku koordinator kegiatan Nyawang Bulan, pada Rabu, 9 Oktober 2024, mengatakan; bahwa dalam rangka mensyukuri nikmat alam yang sudah Sang Maha Pencipta berikan, maka kami dari jajaran pengurus Kampung Bunisari, sengaja menggagas kegiatan Nyawang Bulan. Biasanya kami gelar di malam minggu, meski bergeser sedikit saat bulan purnama tiba.
Saat dipertanyakan, semenjak kapan kegiatan ini diadakan? Edi menuturkan, bahwa sudah berjalan dari tahun 2002.
“Kita berupaya menggugah kembali budaya Sunda klasik yang sudah mulai luntur dimakan waktu. Termasuk jenis-jenis makanan tradisional Sunda, hasil dari para petani lokal, yang nyatanya masih banyak yang menggemari,” katanya.
Kekentalan budaya Sunda saat kegiatan digelar begitu serasa unik. Dimana penyajian makanan pun dibungkus dengan daun pisang dan wadah dari rotan.
“Memang sengaja dipoles sedemikian rupa, agar tidak menggunakan kemasan yang serba plastik. Karena, jangan sampai sepeninggal mereka, lantas meninggalkan sampah yang susah diolah,” ujar Edi.
“Selain itu, dilarang dalam hal makanan menggunakan pengawet, pewarna, dan diupayakan tidak memakai penyedap,” imbuhnya.
Cara unik lainnya, saat para pengunjung tiba di lokasi, pun disuguhkan dengan penukaran koin yang berbahan bambu, dan tidak menggunakan rupiah.
“Satu koinnya dihargai Rp2.500,00, dan pengunjung bisa menukarkan dengan harga makanan sesuai dengan harga yang dipatok,” urainya.
“Semoga kegiatan seperti ini, utamanya dalam rangka ngamumule Budaya Sunda, bisa dijadikan contoh untuk wilayah lain, khususnya lingkup Kecamatan Cilengkrang,” tukas Edi.
“Terima kasih juga kepada pihak Pemerintahan Desa Girimekar, terkhusus kepada Bapak Wahyudi, selaku Kepala Desa yang sudah turut ngarojong (mendukung), dalam rangka memajukan budaya Sunda agar tetap lestari. Tak lupa kepada Bapak Ir. Pipih Priatna selaku sesepuh sekaligus penggagas terbentuknya destinasi Nyawang Bulan. Semoga beliau tetap diberi kesehatan dan kesejahteraan, Aamiin,” pungkas Edi Suhardi. (JO JN)