Pengukuhan 3 DPC FPPI Bandung Raya: Komitmen Perkuat Pemberdayaan Perempuan di Jawa Barat
Jayantara-News.com, Bandung
Kabupaten Bandung Barat menjadi saksi pengukuhan tiga Dewan Pengurus Cabang (DPC) Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) pada Sabtu, 21 Desember 2024. Acara yang berlangsung khidmat di Gedung Juang MPW Pemuda Pancasila, Jalan BKR No. 112, Bandung, Jawa Barat, ini dihadiri tokoh-tokoh penting, seperti perwakilan DPD FPPI Jawa Barat Dra. Hj. Tia Fitriani; perwakilan DP2KB3A KBB, Rini Haryani; perwakilan Kesbangpol KBB, Mala Komalasari; Sekretaris Pemuda Pancasila Jawa Barat; perwakilan BNN, Susiana Sueganda, S.H., M.H.; serta perwakilan DP3A Kota Bandung, Ade Suryani. Hadir pula anggota dan pengurus FPPI dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Pada kesempatan ini, Ketua DPD FPPI Jawa Barat Dra. Hj. Tia Fitriani secara resmi mengukuhkan tiga DPC, yaitu DPC FPPI Kota Bandung, DPC FPPI Kabupaten Bandung, dan DPC FPPI Kabupaten Bandung Barat. Kepengurusan DPD FPPI Jawa Barat saat ini dipimpin oleh Dra. Hj. Tia Fitriani, dengan struktur kepengurusan DPC FPPI Kabupaten Bandung Barat yang diketuai Hj. Violia Azarah, S.E.; Sekretaris Irma Krisnawati; Bendahara Hj. Cucu Popon; serta Dewan Pertimbangan Daerah Hj. Saleha.
Dalam sambutannya, Dra. Hj. Tia Fitriani menekankan pentingnya peran FPPI sebagai organisasi sosial yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di berbagai bidang. “Hari ini, kami baru saja mengukuhkan tiga DPC sekaligus di Bandung Raya, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Ini merupakan langkah besar untuk memperkuat peran FPPI di masyarakat,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, FPPI tidak hanya bergerak di bidang sosial, tetapi juga di sektor pemberdayaan UMKM, kesehatan, lingkungan hidup, hukum, dan HAM. “Kami ingin perempuan di Jawa Barat, khususnya di daerah masing-masing, semakin berdaya, mampu bersaing secara sehat, menjadi penopang keluarga, dan mencetak generasi unggul,” tambahnya.
FPPI juga aktif mengedukasi masyarakat terkait isu-isu penting, seperti bahaya narkoba, tingginya angka perceraian, dan pencegahan pernikahan dini. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan pendampingan kepada perempuan agar lebih percaya diri tanpa melupakan kodratnya,” tutur Tia.
Perwakilan BNN, Susiana Sueganda, S.H., M.H., turut memberikan pidato singkat tentang bahaya narkoba. Ia menjelaskan bahwa meskipun narkoba awalnya digunakan untuk tujuan medis, penyalahgunaannya menjadi ancaman besar. “Yang perlu diberantas bukan obatnya, tetapi oknum yang menyalahgunakannya,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya edukasi bagi orang tua agar mampu mengenali ciri-ciri awal anak yang terpapar narkoba.
Ketua DPC FPPI Kabupaten Bandung Barat Hj. Violia Azarah, S.E., menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas terbentuknya kepengurusan baru. “Alhamdulillah, hari ini adalah momen luar biasa bagi kami. Saya sangat bangga dikelilingi oleh perempuan-perempuan hebat dengan semangat tinggi untuk memajukan daerah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kesbangpol, sangat diperlukan untuk mendukung program-program FPPI. “Kami berharap perempuan Indonesia semakin mandiri, memiliki kemampuan mumpuni, dan tetap menjaga kodratnya. Prinsip kami adalah perempuan berkarya, perempuan berdaya,” tegasnya.
Acara ini menjadi tonggak baru dalam upaya FPPI memperkuat pemberdayaan perempuan di Jawa Barat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, FPPI bertekad memberikan kontribusi nyata dalam mendukung perempuan agar lebih berdaya dan berperan aktif di berbagai bidang.
Pengukuhan ini menegaskan bahwa FPPI hadir untuk mengatasi tantangan sosial, mulai dari pemberdayaan ekonomi hingga penguatan mental dan pendidikan perempuan. Semangat yang tercipta diharapkan menjadi inspirasi untuk terus maju dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (Nuka)