PKK Kec. Wanayasa Purwakarta Giatkan Penanganan Stunting dan Promosi Hidup Sehat
Jayantara-News.com, Purwakarta
Pertemuan rutin PKK Kecamatan Wanayasa dilaksanakan di Aula Desa Nayasa pada 16 Januari 2025. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Wanayasa, Ketua TP PKK Kecamatan Wanayasa, Ketua TP PKK Desa Cibuntu, Kasubag TU Puskesmas Kecamatan Wanayasa, para kader PKK dari 15 desa, dan tamu undangan lainnya.
Ahmad, Kasubag TU Puskesmas Kecamatan Wanayasa, mengungkapkan pentingnya kerja sama antara PKK dan puskesmas dalam menjalankan berbagai program kesehatan. “Program ini sudah lama dilaksanakan bekerja sama dengan puskesmas, menghadirkan bidan desa yang membawa beberapa program, di antaranya Informasi Kesehatan, SSGI (Survei Status Gizi Indonesia), penanganan stunting, dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Saat ini jumlah kasus stunting mencapai 150, dan kami masih menunggu hasil verifikasi survei SSGI di empat desa. Harapan kami, Kecamatan Wanayasa bisa mencapai zero stunting pada tahun 2025,” jelas Ahmad.
Ruwi, perwakilan dari Puskesmas Cibuntu, menambahkan bahwa pertemuan ini juga menjadi momen edukasi mengenai program B2SA (Beragam, Bergizi, Sehat, dan Aman) serta pentingnya makanan halal. “Alhamdulillah, peserta sangat antusias dan aktif selama kegiatan. Harapan saya, para kader dapat menerapkan materi yang disampaikan, khususnya dalam mendukung perbaikan gizi keluarga,” ujar Ruwi.
Ketua TP PKK Desa Cibuntu, Nia, turut menyoroti pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam penanganan stunting. “Kegiatan ini dilakukan secara bergilir di setiap kecamatan, melibatkan 15 desa yang masing-masing membawa tiga Pokja. Fokus utama kali ini adalah penanganan stunting, terutama di Desa Wanayasa dan Desa Cibuntu. Saya berharap para ibu hamil dan orang tua balita lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan rutin memanfaatkan layanan posyandu,” katanya.
Kegiatan ini menegaskan komitmen PKK Kecamatan Wanayasa dalam mendukung program pemerintah, terutama dalam menekan angka stunting dan mempromosikan gaya hidup sehat. Para kader diharapkan menjadi penggerak utama di desa-desa untuk mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting. (Nuka)