Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Harus Pahami Isu Strategis demi Bandung yang Lebih Baik
Jayantara-News.com, Bandung
Pemerintahan baru Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Farhan-Erwin, menghadapi berbagai tantangan kompleks yang membutuhkan perhatian serius. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat, mereka perlu turun langsung ke lapangan dan memahami permasalahan nyata yang dihadapi warga.
Melalui pendekatan “belanja masalah”, pemerintah dapat mengidentifikasi prioritas utama yang harus segera ditangani serta program-program yang perlu diagendakan dalam jangka menengah dan panjang. Solusi berbasis realitas ini akan lebih efektif dalam merespons kebutuhan publik, khususnya dalam aspek sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan—fondasi utama kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, permasalahan klasik Kota Bandung, seperti sampah, banjir, dan kemacetan, yang kerap menjadi sorotan publik, juga perlu penanganan cepat dan strategis.
Mendengar dan Bertindak: Kunci Keberhasilan Pemerintahan Farhan-Erwin
Wali Kota dan Wakil Wali Kota memiliki tugas utama untuk mendengar aspirasi masyarakat dan mewujudkannya dalam kebijakan konkret. Aspek teknis implementasi dapat dibahas bersama perangkat daerah, seperti kepala dinas, camat, dan lurah, yang berperan sebagai eksekutor kebijakan di tingkat operasional.
Pemerintahan Farhan-Erwin juga perlu segera menggandeng sumber daya manusia (SDM) berkualitas, termasuk akademisi, tokoh masyarakat, LSM, dan organisasi sosial yang peduli terhadap kondisi Kota Bandung. Potensi besar SDM Bandung dapat dimanfaatkan untuk mempercepat pembangunan dan menciptakan perubahan yang lebih baik.
Selain itu, DPRD sebagai mitra kerja pemerintah daerah harus berkolaborasi secara intens dengan eksekutif dan masyarakat. Politisi senior dari Partai NasDem, bersama koalisinya, diharapkan dapat ikut bertanggung jawab dalam merealisasikan janji-janji politik yang telah disampaikan kepada publik.
Anggaran dan Pembangunan: Mengupayakan APBD yang Lebih Besar
Untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan, anggaran daerah perlu ditingkatkan. Jika sebelumnya APBD Kota Bandung berkisar Rp7,5 triliun, maka ada peluang untuk mengusulkan peningkatan hingga Rp15 triliun guna membiayai proyek-proyek strategis, seperti PLTSA (Pengolahan Sampah), perbaikan infrastruktur jalan, serta pembangunan sarana dan prasarana lainnya.
Jika Farhan-Erwin mampu merealisasikan harapan publik, mereka berpeluang besar meraih kepercayaan masyarakat untuk dua periode kepemimpinan ke depan. Keberhasilan mereka dalam membangun Kota Bandung akan menjadi warisan dan bukti nyata bagi publik.
Semoga kepemimpinan Farhan-Erwin mampu membawa perubahan positif dan menjadikan Bandung sebagai kota yang lebih bersih, maju, dan sejahtera.
Salam hormat,
R. WEMPY SYAMKARYA
Pengamat Kebijakan Publik dan Politik