Gubernur Jabar Tak Kasih Ampun!: Preman THR ‘Jagoan Cikiwul’ Akhirnya Tersungkur di Bui
Jayantara-News.com, Bekasi
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta kepolisian menindak tegas Suhada alias “Jagoan Cikiwul,” anggota ormas yang ditangkap karena meminta tunjangan hari raya (THR) secara paksa di sebuah perusahaan plastik di Bantargebang, Kota Bekasi.
“Kasus di Kota Bekasi ini saya sudah meminta untuk segera dilakukan penindakan tegas,” ujar Dedi dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, @dedimulyadi71, Jumat (21/3/2025).
Dedi juga mengapresiasi keberanian sekuriti perusahaan yang berani menghadapi Suhada dan menghalanginya bertemu pemilik perusahaan.
NGAMUK GARA-GARA RP 20 RIBU, SUHADA ANCAM TUTUP JALAN PABRIK
Suhada diketahui datang ke perusahaan plastik tersebut pada Senin (17/3/2025), sekitar pukul 11.00 WIB, untuk meminta THR. Namun, sekuriti perusahaan hanya memberinya Rp 20 ribu. Tidak terima, Suhada pun marah dan mengancam akan menutup akses jalan ke pabrik.
Aksinya terekam dalam video berdurasi 2 menit 59 detik yang diunggah akun Instagram @infobekasi. Dalam video itu, Suhada tampak mengenakan rompi hitam dan kaos merah marun, bersikeras ingin bertemu pemilik perusahaan.
“Gue enggak mau itu duit lu, gue mau pimpinan lu, sini,” bentaknya kepada sekuriti.
Saat sekuriti tetap menolak, Suhada mulai mengintimidasi dan mengaku sebagai penguasa Cikiwul. “Kalau gue tutup jalan depan, bisa bergerak?” ancamnya.
SUHADA KABUR, POLISI RINGKUS DI SUKABUMI
Setelah videonya viral, Suhada melarikan diri ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor, sebelum akhirnya kabur ke Sukabumi. Namun, polisi berhasil meringkusnya pada Kamis (20/3/2025) saat Maghrib.
Kapolsek Bantargebang, Kompol Sukadi, memastikan Suhada sudah diamankan di Polres Metro Bekasi Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut.
DEDI MINTA TAK ADA TEMPAT BAGI PREMANISME DI JAWA BARAT
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Jawa Barat tidak memberi ruang bagi premanisme. “Orang-orang yang hidupnya hanya menggantungkan diri dari tindakan intimidatif dan premanisme tidak akan mendapat tempat di Jawa Barat,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh sekuriti di wilayahnya untuk berani melawan tindakan premanisme demi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi siapa pun yang mencoba memanfaatkan momen Lebaran untuk melakukan aksi pemerasan berkedok THR. (Restu)