HAMAS Uji Coba Pupuk SEMOK di Karawang: Biaya Lebih Hemat, Hasil Panen Melimpah
Jayantara-News.com, Karawang
Himpunan Aliansi Masyarakat Sosial (HAMAS) tengah menguji coba Pupuk Organik Cair “SEMOK” di lahan persawahan Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan, Karawang. Langkah ini diambil sebagai upaya mengembalikan Karawang sebagai lumbung padi seperti dahulu.
Ketua HAMAS, H. Erwin, menyampaikan bahwa uji coba ini bertujuan membuktikan bahwa hasil panen dapat lebih maksimal dengan biaya yang lebih efisien. Saat ini, Tapak Gajah Nusantara (TGN) telah menerapkan program uji coba pupuk SEMOK di lahan seluas 200 hektare.
“Sebentar lagi akan panen raya, dan kami berharap hasilnya lebih maksimal. Rencananya, panen ini akan dihadiri oleh perwakilan Kementerian dan Dirjen Pertanian. Jika hasilnya berlimpah, para petani tentu akan semakin tertarik menggunakan pupuk SEMOK,” ujar H. Erwin.
Menurutnya, salah satu keunggulan utama pupuk SEMOK adalah mampu menekan biaya produksi petani. “Biasanya, petani menghabiskan sekitar Rp8 juta per hektare untuk pupuk kimia. Dengan pupuk SEMOK, mereka hanya perlu Rp2 juta per hektare, tetapi hasil panennya lebih besar,” jelasnya.
Jika menggunakan pupuk kimia, hasil panen rata-rata hanya berkisar antara 5,5 hingga 6 ton per hektare. Namun, dengan pupuk SEMOK, hasilnya bisa mencapai 7 hingga 8 ton per hektare. “Ini sudah terbukti di Kalimantan, bahkan di lahan tandus pun tanaman tetap tumbuh subur. Begitu juga di Indramayu, hasilnya sangat memuaskan. Dengan pupuk SEMOK, tidak ada lagi istilah tanah produktif atau tidak produktif—semuanya bisa menghasilkan,” tambahnya.
Sebagai informasi, HAMAS awalnya merupakan tim sukses pasangan Bupati Karawang H. Aep Saepulloh dan Maslani. Namun, setelah Pilkada usai, HAMAS tidak membubarkan diri, melainkan beralih fokus ke bidang sosial dan pertanian, termasuk uji coba pupuk SEMOK.
“HAMAS ingin menciptakan politik bersih dengan biaya yang rendah agar dapat meminimalkan korupsi,” kata H. Erwin.
HAMAS terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk ormas, kelompok tani, dan masyarakat umum, salah satunya dengan organisasi TGN dan GIBAS Cinta Damai. (DJ)