Viral di Medsos, Iptu Chaidir Dituduh Pesta Narkoba, Polisi Nyatakan Tidak Terbukti
Jayantara-News.com, Labusel
Nama Kanit Pidum Polres Labuhanbatu Selatan (Labusel), Iptu Chaidir Suhartono, mendadak viral setelah sebuah unggahan di media sosial menudingnya pesta narkoba saat Lebaran.
Tudingan itu muncul pertama kali dari akun Facebook @putritanjung, yang mengklaim bahwa Iptu Chaidir mengkonsumsi 16 butir ekstasi saat dugem di hari kedua Lebaran.
“Lebaran kedua dugem pesta ekstasi. Kanit Pidum Labusel habiskan sampai 16 butir pil yang dibelinya sendiri,” tulis akun tersebut dalam narasi yang beredar luas pada Selasa (2/4/2025).
Tak hanya itu, akun tersebut juga menuding Iptu Chaidir kerap melakukan praktik suap dalam penanganan kasus hukum.
“Sering 86 di semua kasus, dalam persidangan jelek-jelekin atasan sendiri, merasa paling hebat karena disukai semua pimpinan, pandai cari muka,” lanjut unggahan tersebut.
Meskipun unggahan itu telah dihapus, tangkapan layar dan videonya sempat diunggah kembali oleh akun @lacinlacin, yang bahkan menantang Kapolri dan Kapolda Sumut untuk menindaklanjuti.
“Berani nggak Kapolri dan Kapolda Sumut cek urine? Jangan biarkan institusi ini dicemari oknum kotor,” kata akun tersebut.
Menindaklanjuti viralnya tudingan tersebut, Propam Polres Labusel langsung melakukan pemeriksaan dan tes urine terhadap Iptu Chaidir pada Kamis (3/4/2025).
“Hasil tes urine menunjukkan negatif narkoba,” ujar Kasi Propam AKP DP Tarigan dalam keterangan tertulis, Jumat (4/4/2025).
Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan terhadap istri Iptu Chaidir, berinisial HP. Dalam pemeriksaan, terungkap bahwa pada hari kedua Lebaran, Iptu Chaidir ternyata sedang menangani pengembangan kasus pembunuhan di wilayah Polsek Silangkitang.
“Pelaku berhasil diamankan. Jadi tuduhan tersebut tidak terbukti,” tegas Tarigan, didukung oleh keterangan Kasat Reskrim Polres Labusel, AKP Rogantina Ginting.
Harta Miliaran, Gaya Hidup Dipertanyakan
Di balik tudingan tersebut, publik kini juga menyoroti kekayaan pribadi Iptu Chaidir. Meski mengawali karier dari bintara, kekayaannya tercatat mencapai miliaran rupiah.
Berdasarkan data LHKPN dari KPK:
Tahun 2016: Rp1,16 miliar
Tahun 2021: Rp803 juta
Tahun 2023: Rp804 juta
Rinciannya meliputi tanah dan bangunan senilai Rp 780 juta, serta kendaraan senilai Rp 88 juta.
Meski hasil tes urine menunjukkan negatif narkoba dan alibi telah diklarifikasi, sorotan publik belum reda. Isu gaya hidup mewah, tudingan praktik suap, serta kekayaan yang fantastis bagi seorang perwira menengah tetap menyisakan pertanyaan besar. Apakah benar bersih, atau hanya lolos dari bukti? (Tim)