Polres Pangandaran Tertibkan Pertunjukan Ketangkasan Anjing vs Babi Hutan Tak Berizin di Cigugur
Jayantara-News.com, Pangandaran
Aparat gabungan dari Polres Pangandaran, Kodim 0625/Pangandaran, dan unsur pemerintahan daerah menertibkan kegiatan pertunjukan ketangkasan antara anjing dan babi hutan (adu bagong) yang digelar di Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran.
Kegiatan tersebut diketahui tidak mengantongi izin resmi dari pihak berwenang dan dinilai melanggar Pasal 302 KUHP tentang penganiayaan terhadap hewan. Selain itu, kegiatan ini juga mendapat penolakan luas dari unsur Polsek setempat, pemerintah kecamatan, tokoh agama, serta masyarakat.
Kapolres Pangandaran, AKBP Mujianto, S.I.K., M.H., menyatakan bahwa penertiban ini merupakan bentuk komitmen aparat dalam menegakkan hukum serta menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat. Ia menyebutkan bahwa sebelumnya pihaknya telah melakukan koordinasi dan menyampaikan himbauan kepada panitia penyelenggara.
“Namun karena kegiatan tetap dilanjutkan, maka kami mengambil langkah tegas sebagai bagian dari kewajiban institusi. Penertiban ini dilakukan demi menjunjung tinggi hukum dan rasa kemanusiaan, khususnya perlindungan terhadap hewan,” tegas Mujianto, Minggu (6/4/2025).
Di lapangan, terpantau panitia sempat menarik kontribusi berupa tiket masuk dari masyarakat, padahal acara tersebut tidak mengantongi izin dari kecamatan maupun kepolisian. Fakta tersebut turut menjadi dasar kuat bagi dilakukannya tindakan penertiban.
Kapolres juga mengingatkan agar seluruh personel menjalankan tugas sesuai aturan dan tidak bertindak secara individu. “Seluruh anggota diminta bersikap profesional dan menunggu arahan dari perwira pengendali,” imbuhnya.
Dalam proses penertiban, aparat turut mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk beberapa hewan yang mengalami luka akibat pertunjukan tersebut. Barang bukti tersebut akan diproses lebih lanjut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Dandim 0625/Pangandaran, Letkol Inf. Indra Mardianto Subroto, M.I.P., menyatakan dukungan penuh terhadap penertiban ini. Meski sebagian personel TNI tengah terlibat dalam Operasi Ketupat Lodaya, ia menegaskan bahwa ketertiban dan keamanan wilayah tetap menjadi prioritas.
“Tindakan harus dilakukan dengan tenang, terkoordinasi, dan sesuai komando,” ujarnya.
Penertiban berlangsung aman dan kondusif. Meski panitia sempat bersikukuh untuk melanjutkan kegiatan, tidak terjadi perlawanan berarti selama proses berlangsung.
Aparat berharap langkah ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar tidak lagi menyelenggarakan kegiatan yang bertentangan dengan hukum dan nilai-nilai kemanusiaan. Pemerintah dan aparat keamanan berkomitmen untuk terus menjaga ketertiban umum demi kebaikan bersama. (Nana JN)