Bongkar! Aroma Busuk Pungli Terendus: Jeruji Besi Polda Jateng Beraroma Uang
Jayantara-News.com, Semarang
Jagat media sosial digemparkan oleh pengakuan seorang mantan tahanan Polda Jawa Tengah yang membongkar dugaan praktik pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (rutan) Mapolda Jateng. Pengakuan tersebut viral lewat video yang beredar di platform X dan TikTok sejak Selasa (8/4/2025).
Dalam video berdurasi hampir lima menit, seorang pria bersweater panjang dan mengenakan topi mengungkapkan bagaimana dirinya harus membayar sejumlah uang untuk berbagai “fasilitas” selama ditahan. Biaya masuk sel disebut-sebut sebesar Rp1 juta. Jika ingin keluar sel untuk sekadar “angin-angin”, dikenakan tarif Rp25 ribu selama tiga jam, dari pukul 16.00 hingga 19.00.
Lebih mengejutkan lagi, narasumber mengaku handphone bisa disewa dengan tarif fantastis: Rp150 ribu per jam. Jika digunakan malam hari, bisa mencapai Rp350 ribu dari pukul 01.00 hingga 06.00 pagi.
“Uang pungli itu dikumpulkan satu regu, bisa sampai Rp5 juta per hari, dari biaya kamar tahanan dan sewa handphone,” beber pria tersebut dalam video.
Ia juga menyebut kamera pengawas (CCTV) sengaja dimatikan dan para tahanan diletakkan di pojok ruangan agar tak terpantau. Ia mengaku menyimpan bukti-bukti dan berencana melaporkan kasus ini secara resmi.
“Saya kasihan dengan tahanan lain. Masuk tahanan masih disuruh bayar. Ini harus diusut tuntas,” tegasnya.
Menanggapi video viral itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto membenarkan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut.
“Sudah ada proses pemeriksaan terhadap petugas jaga rutan. Kami sedang dalami laporan ini,” kata Artanto, Kamis (10/4/2025).
Artanto mengapresiasi keberanian korban yang telah mengungkapkan praktik menyimpang itu dan memastikan penyelidikan sedang dilakukan oleh Propam Polda Jateng.
“Jika terbukti, pasti akan ada tindakan tegas terhadap anggota yang terlibat,” tegasnya. (Red)