Kang Dedi Hidupkan Lagi Rel Mati: Banjar–Pangandaran Siap Ngebut, Wisata Makin Asik!
Jayantara-News.com, Bandung
Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, mengumumkan langkah strategis dalam sektor transportasi dan pariwisata dengan rencana reaktivasi jalur kereta api Banjar–Cijulang (Pangandaran). Jalur ini sempat beroperasi sejak era kolonial pada tahun 1911 namun berhenti total sejak 1982.
Kini, jalur sepanjang ±82 kilometer itu siap dihidupkan kembali sebagai salah satu program prioritas pemerintah pusat dan daerah dalam rangka membangkitkan konektivitas wilayah selatan Jawa Barat.
“Ini bukan cuma soal kereta api, tapi soal membuka kembali akses ekonomi rakyat, pariwisata, dan harapan masyarakat di selatan Jawa Barat,” ujar Kang Dedi dalam konferensi pers di Gedung Sate, Bandung.
Jalur Wisata dan Ekonomi
Jalur Banjar–Pangandaran dinilai sangat strategis karena menghubungkan kota Banjar dengan berbagai objek wisata unggulan seperti Pantai Pangandaran, Green Canyon, dan Batu Karas. Saat ini akses ke lokasi tersebut masih bergantung pada jalur darat yang sering padat dan memakan waktu.
Reaktivasi jalur ini juga akan menyasar kebutuhan angkutan logistik dan komuter, serta mempercepat pembangunan kawasan Jawa Barat selatan yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh moda transportasi massal berbasis rel.
Progres dan Perencanaan
Proses reaktivasi diawali dengan peninjauan trase lama oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan, dan PT KAI. Rencana ini juga masuk dalam program prioritas nasional berdasarkan Perpres Nomor 87 Tahun 2021, dengan tenggat pengembangan hingga tahun 2030.
Pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp5,5 triliun, mencakup pembangunan ulang rel, perbaikan stasiun, dan restorasi terowongan tua peninggalan Belanda seperti Terowongan Hendrik, Juliana, dan Wilhelmina.
Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota untuk mempercepat realisasi reaktivasi. Pemprov Jabar juga membuka ruang investasi dan partisipasi publik untuk mendukung proyek ini.
“Kalau kita bisa wujudkan ini, bukan hanya pariwisata yang bangkit, tapi ekonomi rakyat juga ikut bergerak. Anak-anak muda bisa kerja, pedagang lokal hidup, dan masyarakat lebih mudah bepergian,” ujar Kang Dedi. (Chepy)