Desa Mukapayung Bentuk Relawan Pemulasaraan: Menjaga Martabat di Ujung Hayat
Jayantara-News.com, Cililin, Bandung Barat
Pemerintah Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemulasaraan Jenazah pada Rabu (24/4). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas warga dalam melaksanakan ibadah fardhu kifayah secara tepat dan bermartabat. Bertempat di aula desa, pelatihan diikuti 70 peserta dan dipandu langsung oleh Ketua MUI Desa Mukapayung, Haji Ahmad Sopandi.
Bimtek ini menjadi wujud nyata semangat gotong royong dan kepedulian sosial berbasis nilai keagamaan. Kepala Desa Mukapayung, Firman Supianto Hadi, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi musibah kematian. “Warga perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan agar mampu bertindak cepat, benar, dan sesuai syariat,” ujarnya.
Turut hadir memberi dukungan dalam kegiatan ini antara lain:
Deni, pendamping desa Kecamatan Cililin
Aipda Dadang H., Babinkamtibmas
Sertu I. Setiawan, Babinsa
Moch. Entang Harmaen, tokoh masyarakat
Iim Rohimat, Bendahara MUI
Ustadz Fajar dan Ibu Nina, perwakilan MUI Desa Mukapayung
Materi pelatihan mencakup teori dan praktik lengkap mulai dari memandikan, mengkafani, menyalatkan hingga menguburkan jenazah. Disampaikan pula adab terhadap keluarga duka serta protokol kesehatan dalam menangani jenazah yang terinfeksi penyakit menular. Simulasi dengan alat peraga membuat pelatihan terasa nyata dan mudah dipahami peserta.
Haji Ahmad Sopandi menekankan bahwa keikhlasan adalah kunci utama dalam pemulasaraan. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW bahwa pahala orang yang mengurus jenazah dengan ikhlas setara dengan Gunung Uhud, menegaskan betapa agungnya ibadah sunyi ini.
Sebagai tindak lanjut, Desa Mukapayung membentuk Tim Relawan Pemulasaraan Jenazah yang akan diterjunkan di setiap RW. Kegiatan ditutup dengan pembagian perlengkapan jenazah kepada seluruh RW sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan desa.
Pelatihan ini disambut antusias oleh warga. Banyak yang berharap kegiatan serupa dijadikan agenda rutin. “Kami ingin masyarakat siap bukan hanya saat senang, tapi juga saat duka,” tutup Kepala Desa Mukapayung. (Nuka)