Rakyat Bertanya, Mantan Presiden Menggugat: Arogansi Kekuasaan ala Jokowi
Jayantara-News.com, Jakarta
Langkah mengejutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melaporkan sejumlah tokoh dan aktivis atas tudingan ijazah palsu dinilai sebagai blunder politik yang akan menjadi bumerang bagi dirinya dan keluarganya.
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, menyebut tindakan Jokowi itu justru menunjukkan sikap antikritik yang berpotensi merusak citra kenegarawanan yang selama ini dibangun.
“Jokowi akan menyesal karena telah melaporkan pihak-pihak yang mempertanyakan ijazahnya. Publik bisa menilai bahwa Jokowi tidak bijak dan tega mengkriminalisasi rakyat yang bersuara,” tegas Saiful, dikutip dari RMOL, Jumat (2/5/2025).
Lebih jauh, Saiful mengingatkan bahwa sejumlah anggota keluarga Jokowi kini aktif di pemerintahan dan dunia politik. Langkah represif semacam ini hanya akan memperkuat kesan kekuasaan dijadikan tameng keluarga.
“Tentu ini akan berdampak pada karir politik keluarga Jokowi. Rakyat bisa melihat bahwa kekuasaan digunakan untuk membungkam suara berbeda,” sambung Saiful.
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini juga menilai, sikap represif terhadap kritik akan menjauhkan Jokowi dari simpati publik.
“Masyarakat akan merasa terancam, karena kritik sedikit saja bisa digiring ke ranah hukum. Ini preseden buruk bagi demokrasi,” pungkasnya. (Goes)