Bos Edy Santoso Luncurkan 1.000 Gerobak Solidaritas: Gerakan Nyata Geliatkan Ekonomi Rakyat Cilacap
Jayantara-News.com, Cilacap
Sebuah gebrakan monumental kembali diukir oleh sosok kharismatik Cilacap, Edy Santoso. Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Cilacap yang juga memimpin MPC Pemuda Pancasila ini, meluncurkan program sosial-ekonomi spektakuler: 1.000 Gerobak Solidaritas Gratis bagi masyarakat dan kader setianya.
Tak sekadar bantuan fisik, setiap gerobak dilengkapi dengan modal usaha, seluruhnya berasal dari dana pribadi Edy Santoso, sebuah wujud nyata dari keberpihakan pemimpin terhadap rakyatnya.
Peluncuran perdana program ini digelar secara simbolis pada Senin, 19 Mei 2025, di pusat usaha miliknya di Jeruklegi, Cilacap. Sebanyak 50 unit gerobak tahap pertama langsung diserahkan kepada para Ketua DPC PSI dan PAC Pemuda Pancasila, menjadi awal dari distribusi besar-besaran ke seluruh pelosok wilayah.
“Gerobak ini bukan sekadar besi dan roda, tapi simbol semangat kemandirian ekonomi,” tegas Edy Santoso.
“Saya ingin kader dan masyarakat mampu menopang asa keluarga, memperkuat organisasi, dan bertransformasi menjadi wirausaha tangguh yang mandiri dan berdaya saing.”
Program ini menargetkan distribusi menyeluruh ke desa dan kelurahan se-Kabupaten Cilacap, dengan estimasi rata-rata tiga unit gerobak per wilayah administratif. Tak hanya itu, setiap penerima juga memperoleh suntikan modal usaha, yang bersumber dari zakat 2,5% hasil usahanya sendiri.
> “Saya tak ingin melihat kader dan warga terjerat kesulitan ekonomi, apalagi sampai anak-anak mereka harus putus sekolah,” ucap Edy, dengan nada prihatin.
“Jika jabatan ini hanya menjadi formalitas tanpa keberpihakan, untuk apa saya memimpin?”
Bagi Edy Santoso, gerakan ini bukan sekadar proyek sosial. Ia memandangnya sebagai strategi pemberdayaan ekonomi akar rumput, sebuah transformasi konkret menuju kemandirian finansial rakyat, yang berpotensi membuka ribuan lapangan kerja baru di Cilacap.
Sebuah warisan kepemimpinan yang meninggalkan jejak nyata: menyentuh langsung nadi kehidupan masyarakat, bukan sekadar menjanjikan. (Buyung)