Saat Kezaliman di Negeri Ini Tak Kunjung Punah, PPWI Jabar Serukan Tempuh Jalur Langit: “Sholat Hajat Massal Hancurkan Penjahat Negeri!”
Jayantara-News.com, Bandung
Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilayah Jawa Barat, Agus Chepy Kurniadi, menyatakan bahwa kegagalan hukum dalam menindak para koruptor, mafia jabatan, dan pelaku kezaliman di negeri ini harus disikapi dengan langkah besar. Bukan hanya lewat jalur hukum dan reformasi sistem, tetapi juga lewat kekuatan spiritual rakyat.
“Ketika hukum tak lagi berpihak kepada rakyat, dan kekuasaan justru melindungi para pengkhianat bangsa, maka saatnya kita semua menempuh jalur langit,” ujarnya.
Agus menguraikan lima solusi sistemik sebagai langkah awal, mulai dari digitalisasi tata kelola pemerintahan, pendidikan moral antikorupsi sejak dini, seleksi jabatan berbasis merit, perlindungan terhadap pers independen, hingga penguatan lembaga pengawas.
Namun, jika semua itu gagal karena sistem yang sudah bobrok dan dikuasai oleh elit culas, maka ia menawarkan satu jalan terakhir yang ia sebut sebagai solusi pamungkas:
> “Saya menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia yang mencintai kebenaran dan keadilan, agar melaksanakan Sholat Hajat secara massal dan serentak. Kita mohon kepada Allah agar para pelaku kezaliman dimusnahkan dari muka bumi ini,” tegasnya.
Apa Itu Sholat Hajat?
Sholat Hajat adalah sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan oleh seorang Muslim saat memiliki keinginan atau kebutuhan penting, terutama ketika menghadapi kesulitan besar atau ketidakadilan.
Dalil Sholat Hajat:
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abu Aufa radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
> “Barang siapa memiliki hajat kepada Allah atau kepada salah satu manusia, maka hendaklah dia berwudhu, lalu salat dua rakaat…”
(HR. Tirmidzi no. 479; Ibnu Majah no. 1384)
Setelah sholat, dianjurkan untuk berdoa dengan penuh kerendahan hati, menyampaikan semua keluh kesah, dan memohon solusi dari Allah ﷻ atas setiap persoalan yang tidak mampu ditangani oleh manusia.
Bisakah Sholat Hajat Dilakukan Bersama-sama?
Secara hukum asal, Sholat Hajat adalah ibadah yang dilakukan secara individu. Namun dalam situasi darurat dan demi menggalang kekuatan spiritual umat, para ulama membolehkan pelaksanaannya secara berjamaah atau bersama-sama, selama tidak diyakini sebagai kewajiban rutin berjamaah seperti sholat Jumat atau sholat Tarawih.
Kegiatan seperti ini pernah dilakukan oleh umat Islam secara massal saat:
Menghadapi bencana nasional
Menghadapi krisis moral bangsa
Mendoakan keselamatan negara
> “Gerakan ini tidak hanya untuk menggugah langit, tapi juga menggugah hati para pemimpin yang lalim,” tambah Agus.
Ia menegaskan pentingnya peran ulama atau ustadz yang berpengaruh dalam memimpin dan menyerukan gerakan sholat hajat serentak ini, agar tidak bersifat sporadis dan bisa dilaksanakan secara terkoordinasi di seluruh penjuru Nusantara.
Seruan Nasional
Agus menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, untuk siap menjalankan Sholat Hajat Massal Serentak, yang dipandu para tokoh agama terpercaya.
> “Biarlah doa-doa orang terzalimi ini menjadi suara langit yang akan meruntuhkan singgasana para penjahat negeri,” pungkasnya. (Red)